Lonjakan Orang Sakit

Pancaroba Picu Lonjakan Pasien di RSUD Datu Beru Takengon, Mayoritas Anak-anak

Perubahan cuaca ekstrem yang menandai musim pancaroba di Kabupaten Aceh Tengah berdampak langsung terhadap kondisi kesehatan masyarakat.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Rizwan
Alga Mahate Ara/TribunGayo.com
LONJAKAN PASIEN - Pasien yang dirawat di RSUD Detu Beru Takengon Aceh Tengah melonjak, Kamis (30/10/2025). 

TribunGayo.com, TAKENGON - Perubahan cuaca ekstrem yang menandai musim pancaroba di Kabupaten Aceh Tengah berdampak langsung terhadap kondisi kesehatan masyarakat.

Hal ini terlihat jelas dari meningkatnya jumlah pasien di RSUD Datu Beru Takengon dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Humas RSUD Datu Beru Takengon, H Himawan SKM MH membenarkan lonjakan kunjungan pasien disebabkan penyakit yang dipicu oleh perubahan cuaca atau musim pancaroba.

“Mayoritas penyakit yang masuk ke UGD itu karena pengaruh perubahan cuaca, seperti gangguan saluran pernapasan atas (ISPA), demam, dan flu,” kata Himawan yang dikonfirmasi TribunGayo.com pada Kamis (30/10/2025).

Selama lonjakan ini, mayoritas pasien anak-anak yang banyak dirawat.

Hal tersebut disebabkan daya tahan tubuh anak cenderung lebih lemah terhadap perubahan cuaca ini.

“Ya, memang kebanyakan yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya anak-anak. Sekarang ini memang banyak anak-anak yang berobat,” tambahnya.

Himawan menjelaskan bahwa lonjakan jumlah pasien sudah mulai terasa sejak awal Oktober 2025, dan semakin meningkat memasuki pertengahan bulan.

Kondisi ini juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan ruang rawat inap yang kini penuh.

RSU siapkan ruang sementara

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut pihak rumah sakit telah menyiapkan ruang intermediate atau ruang sementara.

Namun, Himawan mengakui bahwa ruang tersebut kini juga tidak lagi mencukupi.

“Ruang intermediate juga tidak dapat memenuhi lonjakan pasien yang sangat banyak pada saat ini. Sehingga ada beberapa pasien, memang dia bersedialah yang penting masuk dulu dirawat walaupun di mobil tapi tetap dibawah pengawasan personil UGD,” ujarnya.

Kondisi darurat tersebut menunjukkan betapa tingginya tingkat kebutuhan layanan kesehatan masyarakat di tengah cuaca yang tidak menentu.

Terutama di pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) dan rawat inap.

“Kapasitas UGD yang selama ini sekitar 60 pasien per hari, sekarang bisa mencapai 90 pasien per hari,” Jelas Himawan.

Pihak RSUD Datu Beru Takengon mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca.

Masyarakat disarankan menjaga pola makan sehat, memperbanyak olahraga dan istirahat yang cukup.

(TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah) 

Baca juga: Kamar Rawat Inap RSUD Datu Beru Takengon Penuh, Lonjakan Pasien Akibat Pancaroba

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved