Rahmatsyah Terpilih Jadi Ketua PGRI Aceh Tengah, Ini Nama-nama Pengurusnya

Ringkasan Berita:

• Dalam konferensi yang diikuti 71 pemilih dari 14 kecamatan tersebut, Rahmatsyah dipercaya memimpin organisasi guru di daerah penghasil kopi arabika Gayo untuk periode 2025–2030.
• Rekam jejaknya panjang dan konsisten dalam dunia pendidikan, dimulai dari ruang-ruang sekolah hingga organisasi profesi.
• Ia berupaya menjadikan pengurus PGRI Aceh Tengah titik baru penguatan organisasi serta peningkatan kualitas pendidikan di dataran tinggi Gayo.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Romadani | Aceh Tengah 

TribunGayo.com, TAKENGON – Sosok pendidik dari Kecamatan Ketol, Rahmatsyah D SPd, resmi terpilih sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Tengah. 

Ia terpilih melalui Konferensi ke-XXIII PGRI yang digelar di Oproom Kantor Bupati Aceh Tengah, Kamis (20/11/2025) 

Dalam konferensi yang diikuti 71 pemilih dari 14 kecamatan tersebut, Rahmatsyah dipercaya memimpin organisasi guru di daerah penghasil kopi arabika Gayo untuk periode 2025–2030.

Acara konferensi dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Drs Haili Yoga MSi, serta dihadiri Wakil Ketua II DPRK Aceh Tengah, Susilawati SPd, Perwakilan PGRI Aceh Bahtiar SPd, dan unsur Forkopimda lainnya.

Terpilihnya Rahmatsyah bukan tanpa alasan.

Rekam jejaknya panjang dan konsisten dalam dunia pendidikan, dimulai dari ruang-ruang sekolah hingga organisasi profesi.

Ia pernah menjadi Wakil Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD se-Kabupaten Aceh Tengah periode 2021–2025. 

Lebih jauh ke belakang, Rahmatsyah juga aktif di organisasi kepemudaan yaitu Pemuda Pancasila, pada 1994–1999 dan dilanjutkan periode 1999–2004.

Dedikasi itu kemudian membawanya dipercaya menjadi Ketua PGRI Kecamatan Ketol. 

Saat ini, ia bertugas sebagai pengawas TK dan SD di Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah.

Bagi Rahmatsyah, amanah sebagai Ketua PGRI Kabupaten bukan sekadar jabatan.

Ia menyebutnya sebagai ruang perjuangan baru untuk memperjuangkan martabat guru, terutama mereka yang bekerja di daerah-daerah terpencil.

“Memahani persoalan semua guru di Aceh Tengah, terutama guru-guru di pinggiran yang selama ini bekerja dalam keterbatasan.

Saya ingin PGRI menjadi rumah yang benar-benar mendengar suara mereka,” ujarnya Rahmatsyah, Jumat (21/11/2025).