Harga Kakao

Harga Kakao Kering di Aceh Tenggara Naik Tipis, Pengamat: Mampu Dongkrak Perekonomian Warga

Sebagian besar kakao kering dari Aceh Tenggara di pasarkan ke Sumatera Utara (Medan), dan saat ini kebutuhan kakao terus meningkat.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Sri Widya Rahma
TribunGayo.com/Asnawi Luwi
KAKAO - Petani menjemur kakao yang sudah dipanen di Kabupaten Aceh Tenggara, Senin (4/11/2024). Setelah sempat stabil selama beberapa hari, harga kakao kering di Aceh Tenggara kini mulai merangkak naik.  

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Setelah sempat stabil selama beberapa hari, harga kakao kering di Aceh Tenggara kini mulai merangkak naik. 

Per Selasa (16/9/2025), kakao kering tingkat petani dilaporkan menyentuh harga Rp 68.000 per kilogram (Kg).

Terdapat kenaikan sekitar Rp 3.000 per kg, dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp 65.000 per kg.

"Alhamdulillah, harga kakao di tingkat petani di Aceh Tenggara merangkak naik hingga tembus Rp 68.000 per kilogram," ujar salah seorang tauke kakao di Aceh Tenggara, Sabri kepada TribunGayo.com, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, cuaca cerah di Aceh Tenggara membuat kakao kering dengan cepat sehingga dapat segera di jual ke pasar.

Untuk diketahui, sebagian besar kakao kering dari Aceh Tenggara di pasarkan ke Sumatera Utara (Medan), dan saat ini kebutuhan kakao terus meningkat.

"Ada juga kakao kering dari Aceh Tenggara yang pengusaha lainnya mengeskpor ke luar negeri, biasanya kakao kering petani yang sudah melalui tahapan proses fermentasi atau kakao pilihan kualitas paling terbaik," ungkap Sabri. 

Kakao Mampu Mendongkrak Perekonomian Warga

Sementara di lokasi terpisah, Pengamat Kebijakan Publik Aceh Dr Nasrul Zaman yang juga Tokoh Masyarakat Aceh Tenggara, mengatakan, bahwa Aceh Tenggara memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan komoditi kakao.

Sebanyak 385 desa dari 16 kecamatan di Aceh Tenggara memiliki area lahan pertanian yang cukup baik untuk menanam kakao.

"Kita berharap kepada Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, dapat membina dan mengembangkan Kakao di Aceh Tenggara bersama petani guna mendokrak pertumbuhan perekonomian masyarakat di Bumi Sepakat Segenap," ungkap Dr Nasrul Zaman. 

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa tanaman kakao bukan hanya dapat dikembangkan di area perkebunan masyarakat, tetapi juga dapat ditanam di area pekarangan rumah.

Dr Nasrul berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara juga harus menyiapkan berbagai langkah-langkah strategis, salah satunya mendatangkan investor untuk berinvestasi di Aceh Tenggara.

Serta membangun pabrik kakao yang bisa mengolah menjadi bahan setengah jadi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik maupun makanan snack atau hal lainnya. (*)

Baca juga: Stok Menipis, Harga Kakao Kering di Aceh Tenggara Stabil

Baca juga: Harga Kakao Kering di Aceh Tenggara Tak Bergerak, Pemkab Diminta Datangkan Investor

Baca juga: Harga Kakao Kering di Aceh Tenggara Alami Kenaikan Jadi Rp 66.000 per Kg

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved