Kebudayaan

Ini Dia 13 Motif, Filosofi dan Makna Kerawang Gayo dalam Kain Adat "Upuh Ulen-Ulen"

Penulis: Fikar W Eda
Editor: Rizwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upuh Ulen-Ulen dijadikan hiasan pelaminan.

Makna: persatuan dan kesatuan. Kukuh,  saling menunjukkan keterpaduan satu sama lain. 

9. Saraq Opat

Filosofi: deret ni tarak pan supak, deret uwer pan kule.

Makna: saraq artinya hukum, peraturan, norma, tata tertib wilayah kekuasaan. Opat adalah unsur yang ada di dalamnya, yaitu:

Baca juga: Angkat Marwah Gayo Di Panggung Olahraga One Pride MMA, Mirwandi Arinasko Kenakan Syal Motif Kerawang

A. Reje Musuket Sipet adalah adil, bijaksana, penuh perhitungan dalam mengambil keputusan.

B. Petue musidik sasat adalah memiliki sifat menyelidiki dan mensiasati tentang kehidupan masyarakat.

C. Imem muperlu sunet adalah melaksanakan yang terkait dengan Syariat Islam, baik yang wajib, maupun sunat.

D. Rayat Genap Mupakat adalah musyawarah dan kebulatan kehendak rakyat.

10. Tali Mestike.

Filosofi: Pakat jeroh genap bise. Ku ukum gere pipet, ku edet gere ble. Nenggeri Linge, ling mupunce nenggeri antara. Seneta roa jengkal, sedepa opat seta, senare opat kal.

Makna: sama-sama memiliki kesadaran yang bersumber dari kebaikan yang  selalu diridhai Allah SWT.

11. Tapak Sleman.

Filosofi: Kulangit jarak ilang, ku bumi ku atu ampar, ike i uken pitu telege, i toa pitu Kuala.

Makna: setiap penyelesaian suatu masalah harus arif dan bijaksana.

Baca juga: Ayun dan Prof Mr Chen dari Takengon Pakai Kerawang Gayo, Semarakan Didong Gayo di Perpusnas Jakarta

12. Tekukur

Halaman
1234