Puasa Ramadhan 2023

Bolehkah Qadha Puasa Pada Hari Jumat? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad.

TRIBUNGAYO.COM - Menjelang masuknya bulan Ramadhan 2023 yang tinggal 54 hari lagi.

Maka bagi umat Islam yang pernah tinggal puasa pada bulan Ramadhan sebelumnya maka wajib mengqada atau menggantinya.

Dimana batas mengqadha puasa wajib di bulan Ramadhan berakhir hingga 2 hari sebelum akhir bulan sya'ban.

Bulan Sya'ban adalah bulan terakhir untuk mengqadha puasa sebelum memasuki bulan Ramadhan 2023.

Menjelang masuknya bulan Ramadhan 2023, maka umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan berpuasa.

Baik puasa sunnah maupun puasa wajib yang tertinggal saat Ramadhan tahun lalu.

Baca juga: 55 Hari Lagi Memasuki Bulan Ramadhan 2023, Belum Qadha Puasa? Berikut Tata Cara dan Niatnya

Dimana bulan yang penuh kemulian yang baik untuk memperbanyak ibadah yakni dimulai pada bulan Rajab.

Bulan Rajab salah satu bulan spesial yang baik untuk diisi dengan amalan ibadah yang akan mengantarkan kita bertemu bulan Ramadhan 2023.

Maka dari itu saat ini kita sudah dapat melatih diri untuk beribadah dan berpuasa sunnah.

Bagi Anda yang masih memiliki hutang puasa maka utamakan untuk mengqada puasa yang tertinggal.

Lantas Bolehkah Mengqadha Puasa Pada Hari Jumat?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan tidak boleh berpuasa hari Jumat tunggal sendirian.

Maka, jika puasa hari Jumat dahulukan puasanya dari hari Kamis atau di awali hari Jumat lalu kemudian dilanjutkan puasa pada hari Sabtu.

Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan 2023? Berikut Perkiraannya

Kecuali jika puasa Daud maka boleh puasa di hari Jumat sendirian.

Hal ini karena hari Jumat adalah Hari Raya Umat Islam sama seperti Idul Fitri dan Idul Adha yang dilarang berpuasa pada hari besar tersebut.

"Adapun mengkhususkam Jumat 1 hari Takzimat karena mengangungkan hari Jumat dengan puasa, maka dilarang Nabi Muhammad SAW," kata Ustadz Abdul Somad yang dikutip TribunGayo.com dalam YouTube Ummu Haniya pada Jumat (27/1/2023).

Untuk hari lainnya selain hari jumat tidak ada larangan untuk berpuasa tunggal.

Termasuk puasa qadha hukum pelaksanaanya tidak boleh diambil tunggal hanya pada hari Jumat saja.

Baca juga: Amalkan Doa Ini di Bulan Rajab Agar Berkah Umur hingga Bertemu Ramadhan 2023

Namun jikan puasa qadha dilaksanankan secara berurutan mulai dari hari Kamis lalu Jumat maka itu boleh.

Atau mengqadha puasa pada hari Jumat kemudian diharuskan juga berpuasa pada hari Sabtu maka itu dibolehkan.

Mengqadha puasa wajib hukumnya yaitu dengan mengganti puasa di hari lain.

Dikutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus dibayar atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.

Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.

Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.

Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Baca juga: Hikmah Bulan Rajab untuk Sambut Bulan Ramadhan 2023, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Tata Cara Puasa Qadha

Dikutip dari Surya.co.id "Niat dan Tata Cara Qadha Utang Puasa Ramadhan", Puasa Qadha adalah puasa wajib yang dilaksanakan untuk mengganti Puasa Ramadan yang ditinggalkan.

Seseorang boleh meninggalkan Puasa Ramadan jika memiliki halangan, di antaranya karena haid, sakit, sudah tua, hamil dan menyusui.

Namun harus menggantinya di bulan selain Bulan Ramadan.

Niat Puasa Qadha

Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya :

"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Membaca niat Puasa Qadha harus dilakukan sebelum fajar, atau pada malam hari seperti halnya Puasa Ramadan.

Batas waktu melaksanakan Puasa Qadha

Batas waktu melaksanakan Puasa Qadha adalah sebelum satu atau dua hari terakhir bulan Sya'ban, sehingga tidak boleh mepet dengan penetapan Bulan Ramadan.

Hari terakhir di Bulan Syaban itu tersebut merupakan hari syak, atau hari meragukan.

Haram hukumnya berpuasa

Lantas bagaimana hukumnya jika tidak melaksanakan Puasa Qadha padahal punya utang puasa Ramadan?

Dikutip dari kepri.kemenag.com, utang puasa harus dibayar atau qadha sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.

Dikutip dari tayangan Tanya ustaz Tribunnews.com, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq M. Ag menganjurkan bahwa mengqadha puasa dianjurkan untuk dilakukan sesegera mungkin secara berurutan.

Dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa kita tidak tahu di hari esok kita akan melakukan apa dan wafat di hari apa.

Karena ajal seseorang tidak diketahui pastinya, dan membayar hutang puasa adalah suatu hal yang wajib, maka sebaiknya hutang puasa harus disegerakan.

Namun, dalam Islam juga diperbolehkan jika membayar hutang tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.

Yang paling penting qadha atau membayar hutang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu ramadan berikutnya.

Mengqadha puasa menjelang bulan ramadan juga diperbolehkan dalam Islam atau hingga akhir bulan syaban.

Lalu bagaimana jika orang tersebut belum sempat mengqadha puasa hingga tiba ramadan berikutnya tiba?

Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq MAg mengatakan bahwa orang tersebut tetap boleh menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Namun dia harus segera membayar hutang puasanya setelah bulan Ramadhan berikutnya selesai.

Namun jika ada unsur kelalaian, maka selain mengqadha, orang tersebut dituntut untuk membayar fidyah.

Fidyah ini adalah kegiatan memberi makanan fakir miskin sebesar biaya makan dan minum yang dikalikan dengan jumlah hari orang yang bersangkutan ketika tak melaksanakan puasanya.

Fidyah ini juga berlaku bagi orang yang tidak sanggup berpuasa. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News