Haji 2023

Usaha Tak Mengkhianati Hasil, Nenek Tukang Pijat di Cirebon Naik Haji Hasil Nabung Belasan Tahun

Editor: Malikul Saleh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Sa’adah,Tukang pijat kampung di Cirebon kumpulkan uang belasan tahun untuk biaya naik haji.

Pasalnya, sebagian jemaah, memutuskan tunda bayar karena tidak mampu melunasi.

Dengan rasa yang sangat bahagia dan penuh semangat, Sa'adah mengumpulkan uang tabungan dalam celengan, untuk melunasi sekitar Rp 27 juta lagi.

Tak disangka, uangnya telah cukup dan mampu mengantarkannya terbang ke tanah suci.

Sa'adah bahagia bukan kepalang. Dirinya dapat menunaikan rukun Islam yang kelima, di tengah banyak orang yang meragukannya.

Begitu juga anak-anaknya, yang menyangka bahwa sulit berangkat haji bagi seorang tukang pijat.

“Anak-anak nanya, mi (ibu) ada enggak uangnya? Saya jawab, enggak ada, nyari dulu,” kata Sa’adah menirukan pertanyaan anaknya.

Kata-kata itu, kata Sa’adah, sering ditanyakan anak-anaknya menjelang keberangkatan beberapa waktu lalu, karena menganggap tidak ada biaya untuk melunasi kenaikan yang naik.

Muhamad Yusuf Abdullah, Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), Al-Hidayah Mundu, Kabupaten Cirebon, mengungkapkan, Saadah adalah salah satunya dari jamaah haji yang luar biasa.

Baca juga: Biaya Haji 2023 Naik Rp 69 Juta/Jamaah, Kemenag: Usulan Itu Masih Dibahas

Sa'adah menunjukan kesungguhan-nya dengan rutin menabungkan uang hasil kerjanya sebagai tukang pijat, sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 dari sisa hasil pijat.

Sa'adah, tidak memikirkan anggapan dan omongan orang lain yang meragukan tukang pijat bisa naik haji.

Meski hanya seorang diri, tanpa seorang suami di sisinya, dia mampu mengejar cita cita nya pergi haji.

“Saya lihat semangat yang luar biasa, yang belum pernah saya lihat sebelum-sebelumnya sejak enam tahun mengepalai KBIHU ini. Dengan pekerjaan dan ekonomi yang sederhana, keterbatasan usia yang sudah lanjut, kerjaan tukang pijit, dia bisa membuktikan,” kata Yusuf saat ditemui Kompas.com, Minggu (28/5/2023).

Yusuf tidak mendengar sedikitpun keluhan Sa’adah, atau bahkan ingin berhenti dari niatnya berangkat haji.

Dia tekun melakukan cicilan tabungan sediki demi sedikit, semata-mata agar bisa segera berangkat.

“Saya tahu sendiri, dan tahu persis usahanya karena tinggal satu desa. Nabung, dan celenginnya, juga tahu. Kadang-kadang dititipkan ke saya, saya yang tabungkan ke bank, karena keterbatasan usia, sehingga terkumpul untuk pelunasan ini,” tambah Yusuf.

Baca juga: Aceh Dapat Kuota Calon Jamaah Haji 2023 Sebanyak 4.393 Orang, Biaya ONH Rp 92 Juta

Halaman
1234