Selain itu, longsor juga sering terjadi pada musim hujan dengan intensitas tinggi yang memperlemah stabilitas tanah.
Gambar 1. Penggunaan lahan wilayah tangkapan air Danau Lut Tawar dan titik longsor di tebing danau yang dipotong untuk infrastruktur jalan.
Solusi yang ditawarkan adalah revegetasi menggunakan vegetasi lokal, yang terbukti mampu memperkuat tanah dan mengurangi risiko longsor.
Berdasarkan hasil penelitian, vegetasi lokal yang dianjurkan terdiri dari tiga strata utama.
Di strata bawah, rumput seperti Brachiaria sp atau yang dikenal sebagai rumput bede, serta Agave sp. atau agave (century plant) menjadi pilihan yang tepat.
Kedua jenis tanaman ini memiliki sistem akar yang mampu mengikat tanah dengan kuat, sehingga mengurangi risiko erosi.
Pada strata tengah, terdapat semak seperti Lantana camara (tembelekan), Piper umbelatum (sirih-sirihan), Bambusa sp (uluh regen atau bambu kuning), dan Melastoma malabathricum (senduduk).
Tanaman-tanaman ini tidak hanya berperan dalam menahan tanah di area tebing, tetapi juga memberikan perlindungan tambahan terhadap dampak air hujan yang langsung menghantam permukaan tanah.
Sementara itu, pada strata atas, pohon-pohon besar seperti Muntingia calabura (temung), Ficus sp (kayu kol), Bignoniaceae (sakura), dan Fragraea ceilanica (kayu pirak) memainkan peran kunci dalam memberikan stabilitas jangka panjang.
Pohon-pohon ini dengan akar yang dalam dan kokoh, mampu menahan pergerakan tanah bahkan di area dengan kemiringan curam.
Kombinasi tiga strata ini menciptakan sistem yang sinergis untuk menjaga kestabilan tebing sekaligus memperbaiki kondisi ekologi di sekitar Danau Lut Tawar.
Solusi Berbasis Alam Untuk Kelestarian Danau
Pendekatan berbasis eco-engineering melalui revegetasi menjadi pilihan yang ekonomis dan berkelanjutan dibandingkan solusi konvensional seperti dinding penahan beton.
Dengan melibatkan vegetasi lokal, pendekatan ini juga mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan Danau Lut Tawar yang merupakan hulu DAS Peusangan.
Vegetasi lokal tidak hanya berfungsi sebagai penahan tanah, tetapi juga menjadi habitat penting bagi satwa liar di sekitar danau.
Penelitian ini juga mengidentifikasi pentingnya pengawasan rutin terhadap tata guna lahan di sekitar danau.