Pemanfaatan kawasan tebing untuk pembangunan jalan atau fasilitas wisata perlu dikontrol dengan ketat agar tidak memperburuk risiko bencana.
Pemerintah daerah bersama masyarakat lokal diharapkan dapat menjadikan revegetasi ini sebagai prioritas dalam pengelolaan Kawasan.
Langkah Konkret untuk Masa Depan Danau Lut Tawar
Melindungi Danau Lut Tawar dari ancaman longsor memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak.
Pemerintah daerah dapat memulai dengan mengintegrasikan revegetasi berbasis eco-engineering ke dalam kebijakan pengelolaan lingkungan.
Sementara masyarakat lokal dilibatkan sebagai penggerak utama dalam program penanaman vegetasi di tebing-tebing rawan.
Akademisi juga memiliki peran penting untuk terus melakukan penelitian yang mendukung langkah-langkah konservasi.
Revegetasi bukan hanya solusi teknis, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Langkah ini dapat memastikan bahwa Danau Lut Tawar tetap menjadi kebanggaan masyarakat Gayo, pusat ekowisata yang menarik, serta kawasan yang aman untuk generasi mendatang.
Dengan kerja sama yang kuat, bencana longsor dapat diminimalkan, dan keberlanjutan ekosistem danau dapat dijaga dengan baik.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Journal of Ecological Engineering (JEE) Volume 24, Issue 2, 2023. (*)
*) Penulis adalah Dosen Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana, Prodi Teknik Sipil dan Prodi Ilmu Lingkungan Universitas Al Muslim serta Peneliti Pusat Kajian DAS Peusangan.
KUPI SENYE adalah rubrik opini pembaca TribunGayo.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.