Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Seorang pengusaha Cerutu Gayo asal Aceh Tengah, Sri Waluyo menargetkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk daerah tersebut bisa mencapai Rp10 miliar.

Menurutnya, target tersebut cukup realistis jika melihat tren penerimaan di tahun 2024 yang mencapai lebih dari Rp 4 miliar.

Ia optimis angka itu bisa lebih dari dua kali lipat apabila didukung peningkatan produksi dan penjualan cerutu lokal.

“Ini kan target ya. Target bisa kita lihat dari tahun 2024 yang mendapat sekitar Rp 4 miliar lebih,” ujarnya kepada TribunGayo.com, Senin (21/4/2025).

Pemilik merek SWY Gayo Cigar ini menjelaskan bahwa besarnya dana bagi hasil cukai sangat bergantung pada volume penjualan barang kena cukai.

Semakin tinggi penjualannya, semakin besar pula potensi penerimaan daerah dari cukai.

“Penjualan barang kena cukai termonitor oleh kantor Bea Cukai. Kami pengusaha membayar cukai sebagai pemasukan negara,” jelasnya.

Sri Waluyo berharap peningkatan dana dari DBHCHT dapat memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh Tengah, khususnya para petani tembakau dan pelaku usaha di sektor tersebut. 

“Kalau pemasukan meningkat, tentu petani dan pengusaha tembakau juga ikut merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Update Harga Emas di Aceh Tengah Senin 21 April 2025: London Rp 5.280.000 per Mayam

Baca juga: Panen Menurun dan Permintaan Meningkat, Harga Nanas Pegasing Aceh Tengah Melonjak

Baca juga: Sertijab Sejumlah Pejabat di Jajajaran Polres Aceh Tenggara akan Digelar Besok