Salah satu peserta ekspedisi, Rahmat Amri membagikan kisahnya kepada TribunGayo.com, melalui pesan WhatsApp.
Ia mengungkapkan bahwa perjalanan ini penuh perjuangan, mulai dari fisik yang harus prima hingga berbagai kendala teknis di lapangan.
"Dalam ekspedisi tiga kabupaten ini, tentu kami harus mempersiapkan fisik karena rute yang kami lalui sangat menguras tenaga," ujar Rahmat Amri.
Ia menambahkan bahwa pengalaman seperti ban perahu yang bocor, keterbatasan konsumsi dalam perjalanan menjadi tantangan tersendiri yang menguji kekompakan tim.
Namun, di balik tantangan yang dihadapi, ada banyak momen berkesan yang tak bisa dilupakan.
"Saya sangat takjub dengan keindahan alam kita.
Hutan yang rindang dan sungai jernih yang jarang disentuh masyarakat luas benar-benar seperti surganya dunia," tutup Rahmat dengan kagum.
Ekspedisi ini tak hanya menjadi ajang petualangan ekstrem, tetapi juga mempererat solidaritas antar peserta.
Serta membuka mata banyak orang tentang potensi wisata dan konservasi alam di daerah dataran tinggi Gayo. (*)
(TribunGayo.com/Malikul Saleh)
Baca juga: Ekspedisi Sungai Purba, Masuk Owaq Aceh Tengah Tembus Samar Kilang Bener Meriah
Baca juga: UKM PA-LH Ekspedisi Sungai 100 Kilometer, Dimulai dari Rerebe Gayo Lues
Baca juga: Pecinta Alam UIN, UTU dan IAIN Arungi Sungai 100 Km dari Gayo Lues ke Nagan