TRIBUNGAYO.COM - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh terkait tingkat kemiskinan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh, tercatat Kabupaten Bener Meriah menempati urutan kelima sebagai daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Aceh.
Data ini menyoroti tantangan serius yang dihadapi pemerintah daerah dan masyarakat Bener Meriah, terutama dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Berdasarkan data yang dilansir TribunGayo.com, melalui laman resmi BPS Bener Meriah, Jumat (15/8/2025), Kabupaten Bener Meriah berada di urutan kelima penduduk termiskin di Aceh yakni mencapai persentase 18,18 persen, namun angka ini tercatat di hingga tahun 2024 lalu.
Meskipun Kabupaten Bener Meriah masuk dalam 5 besar persentase penduduk miskin terbanyak di Aceh, namun angka Kemiskinan itu telah menurun sebesar 0,13 persen.
Hal ini dilihat dar data jumlah penduduk miskin di Bener Meriah tahun 2023 yang berada di angka 18,31 persen.
Menanggapi data tersebut, Kepala BPS Bener Meriah Devi Indriastuti kepada TribunGayo.com, Jumat (15/8/2025) mengatakan jumlah angka kemiskinan tersebut memiliki banyak faktor.
Untuk diketahui, data kemiskinan tersebut dihimpun berdasarkan program pengentasan kemiskinan ekstrem semasa pemerintahan Joko Widodo.
Sementara untuk angka kemiskinan di tahun 2025 ini belum dirilis, pasalnya Indonesia sudah berganti pemerintahan.
"Program pengentasan kemiskinan ekstrem adalah program kerja presiden Jokowi, oleh sebab itu angkanya dihitung hanya sampai tahun 2024. Sehingga tahun 2025 sampai saat ini tidak ada angkanya" ungkap Devi.
Lebih lanjut Devi juga mengungkapkan menjelaskan bahwa kemiskinan dipengaruhi oleh banyak faktor, namun ada dua hal besar yang sangat menentukan dalam upaya pengentasan rumah tangga miskin.
Pertama, meningkatkan pengeluaran atau konsumsi masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan lapangan kerja.
Artinya, masyarakat harus memiliki akses ke pekerjaan yang layak dan pendapatan yang cukup agar daya beli mereka meningkat.
Kedua, menurunkan beban pengeluaran masyarakat melalui pengendalian harga dan subsidi.
Langkah ini mencakup menjaga harga kebutuhan pokok tetap terjangkau serta memberikan bantuan langsung atau subsidi untuk meringankan beban rumah tangga berpenghasilan rendah.
"Banyak sekali faktor yg dapat mempengaruhi kemiskinan, namun dalam rangka mengurangi rumah tangga miskin ada dua faktor besar yg mempengaruhi. Yaitu bagaimana meningkatkan pengeluaran atau konsumsi masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan lapangan kerja serta bagaimana menurunkan beban pengeluaran masyarakat melalui pengendalian harga dan subsidi", ungkap Devi.
Tak hanya itu, Devi juga mengungkapkan selain dua faktor tersebut masih banyak faktor lain yang juga mempengaruhi angka kemiskinan tersebut.
"Dari dua faktor tersebut banyak lagi variabel yg dapat mempengaruhi angka kemiskinan", sambung Devi.
Dengan fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat serta pengendalian harga, Bener Meriah diyakini dapat menurunkan angka kemiskinan secara bertahap.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.
BPS mengingatkan bahwa keberhasilan pengentasan kemiskinan bukan hanya diukur dari penurunan persentase, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Bener Meriah menempati posisi kelima penduduk termiskin di Aceh bukan tanpa sebab.
Keterbatasan lapangan kerja, pendapatan rendah, harga kebutuhan pokok yang fluktuatif, dan beban pengeluaran yang tinggi menjadi penyebab utamanya.
Dengan strategi yang tepat, potensi daerah ini dapat dioptimalkan untuk membawa masyarakat keluar dari jerat kemiskinan.
Berikut daftar 5 kabupaten/kota dengan jumlah dan persentase penduduk miskin teratas (tahun 2024):
- Kabupaten Aceh Singkil: 19,06 persen
- Kabupaten Pidie: 18,59 persen
- Kabupaten Gayo Lues: 18,30 persen
- Kabupaten Pidie Jaya: 18,28 persen
- Kabupaten Bener Meriah: 18,18 persen
(TribunGayo.com/Kiki Adelia)
Baca juga: YARA Silaturahmi ke Kantor Tribun Gayo dan PWI Bener Meriah, Ini Isu yang Dibahas
Baca juga: Status Masih Waspada, Pengibaran Merah Putih di Gunung Berapi Burni Telong Bener Meriah Ditiadakan
Baca juga: Sempat Bantah Hasil Kematian Sutrisman di Bener Meriah, Keluarga Kini Terima Lapang Dada