TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Aceh Tengah kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Pacuan Kuda Tradisional 2025 di Lapangan HM Hasan Gayo, Blang Bebangka, Takengon.
Even bergengsi yang rutin diselenggarakan untuk memeriahkan HUT ke-80 RI ini semula diprediksi akan diikuti 219 ekor kuda dari berbagai kabupaten di Aceh.
Termasuk kuda-kuda tangguh asal Bener Meriah yang dikenal sebagai pesaing utama.
Padahal, hari ini Senin (25/8/2025) merupakan hari pembukaan resmi Pacuan Kuda Tradisional 2025 di Aceh Tengah.
Namun, suasana mendadak heboh ketika kabar mengejutkan datang.
Puluhan ekor kuda dari Bener Meriah memilih mundur massal dari ajang pacuan kuda paling bergengsi di Tanah Gayo tersebut.
Dalam setiap gelaran pacuan kuda, Bener Meriah dikenal sebagai salah satu daerah yang kerap mendominasi jalannya perlombaan.
Banyak kuda asal daerah ini yang pernah mencatat prestasi gemilang dan menjadi juara di berbagai kelas.
Karena itu, keputusan untuk mundur massal kali ini jelas meninggalkan tanda tanya besar di kalangan pecinta olahraga berkuda tradisional Gayo.
Menurut informasi, awalnya Bener Meriah menyiapkan puluhan kuda terbaik untuk tampil.
Dengan adanya penarikan ini, tensi persaingan otomatis berubah.
Peserta dari Aceh Tengah dan Gayo Lues kini memiliki peluang lebih besar untuk merebut gelar juara.
Data Peserta Pacuan Kuda 2025
Sekretaris Panitia Pacuan Kuda Tradisional 2025, Yusnardi, ketika dikonfirmasi TribunGayo.com, Senin (25/8/2025), menyebutkan seharusnya ada 219 ekor kuda yang berlaga.
Berikut Rinciannya:
- 116 ekor kuda berasal dari Aceh Tengah
- 84 ekor kuda dari Bener Meriah
- 19 ekor kuda dari Gayo Lues
Namun, pada Minggu (24/8/2025), puluhan kuda asal Bener Meriah memilih menarik diri secara massal.
Wakil Ketua Komunitas Kuda Pacu (KKP) Bener Meriah, Azhari, menyebutkan ada 62 ekor kuda yang sudah ditarik mundur akibat dugaan dipersulit dalam urusan administrasi.
Meski begitu, masih ada beberapa kuda asal Bener Meriah yang tetap tampil.
Hal itu karena berada dibawah naungan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Bener Meriah.
Ketua Pordasi Bener Meriah, Zaidan, menjelaskan bahwa masih ada 35 ekor kuda yang bertanding di berbagai kelas meskipun mayoritas peserta dari daerah tersebut telah mundur.
Meski diwarnai drama mundurnya puluhan kuda dari Bener Meriah, atmosfer pacuan kuda di Blang Bebangka tetap semarak.
Ratusan penonton memadati arena untuk menyaksikan tradisi turun-temurun yang telah menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Gayo.
Event ini bukan hanya ajang olahraga, melainkan juga pesta rakyat.
Sejumlah pedagang UMKM hingga berbagai kuliner ikut meramaikan suasana.
Sehingga menambah semarak even yang sangat ditunggu masyarakat setiap tahunnya.
Pacuan kuda tradisional bukan sekadar olahraga, tetapi juga warisan budaya Gayo yang terus dilestarikan lintas generasi.
Keputusan mundurnya puluhan kuda asal Bener Meriah memang menjadi berita mengejutkan, namun semangat menjaga tradisi tetap mengalir di arena.
Dari total 219 kuda yang seharusnya berlaga, jumlah peserta akhirnya berkurang signifikan.
Kendati demikian, pacuan kuda tetap berlangsung meriah dan menyedot perhatian warga.
Kini, publik menanti apakah keputusan ini akan berpengaruh terhadap persaingan perebutan gelar juara di Pacuan Kuda Tradisional 2025 Aceh Tengah.
(TribunGayo.com/Kiki Adelia)
Baca juga: Satpol PP dan WH Aceh Tengah Siap Tindak Pelaku Perjudian di Arena Pacuan Kuda Blang Bebangka
Baca juga: 35 Kuda Dibawah Pordasi Bener Meriah Tetap Bertanding di Pacuan Kuda Aceh Tengah
Baca juga: Pascapenarikan Puluhan Kuda Asal Bener Meriah, Pacuan Kuda Tradisional Gayo 2025 Terancam Sepi