Angka Perceraian Meningkat di Bener Meriah, Faktornya Ekonomi, KDRT dan Judi Online

Laporan Bustami | Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Angka perceraian di Kabupaten Bener Meriah, mengalami peningkatan signifikan di tahun 2025 bila dibandingkan dengan tahun 2024 lalu.

Berdasarkan data dari Mahkamah Syariah Simpang Tiga Redelong, tercatat sebanyak 304 perkara perceraian terjadi sepanjang Januari-Agustus tahun 2025.

Angka tersebut meningkat bila dibandingkan angka perceraian sepanjang tahun 2024 yaitu, Januari-Desember sebanyak 275 perkara perceraian.

Humas Mahkamah Syariah Bener Meriah, Tiya Ulfa kepada TribunGayo.com, pada Selasa (16/9/2025) menjelaskan bahwa, berdasarkan data Januari-Agustus 2025, ada sebanyak 304 perkara perceraian.

"Dari sebanyak 304 perkara ini, mayoritas merupakan cerai gugat, yaitu perceraian yang diajukan oleh pihak istri", jelasnya.

Menurutnya, ada banyak faktor meningkatnya kasus perceraian di Bener Meriah.

Seperti, faktor ekonomi menjadi penyebab dominan dibalik tingginya angka perceraian. 

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan rumah tangga sering kali memicu pertengkaran, krisis kepercayaan, hingga berujung pada perceraian.

Selain itu, penyebab lain seperti, kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kurangnya komunikasi dan disusul karena faktor judi online.

"Pokoknya sepanjang tahun 2025, banyak terjadi cerai gugat, yaitu perceraian yang diajukan oleh pihak istri," pungkasnya. (*)

Baca juga: Ramai Isu Sertifikat Non-SHM Tak Berlaku 2026, Ini Penjelasan Resmi BPN Bener Meriah

Baca juga: Pria Paruh Baya di Bener Meriah Diserang Beruang saat Usir Monyet di Kebun

Baca juga: Demi Persyaratan PPPK Paruh Waktu, Warga Ramai-ramai Urus SKCK di Polres Bener Meriah