Gunung Api Burni Telong
Gunung Burni Telong Level II, Pemkab Bener Meriah Rilis 24 Desa Masuk dalam Resiko Tinggi Bencana
Data tersebut merupakan hasil pemetaan wilayah rawan resiko tinggi bencana yang dilakukan oleh BPBD Bener Meriah.
Penulis: Bustami | Editor: Budi Fatria
Laporan Bustami | Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDLONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah, merilis sebanyak 24 Kampung (Desa), masuk dalam kategori risiko tinggi bencana Gunung Burni Telong.
Berdasarkan data didapat TribunGayo.com, Rabu (24/9/2025), sebanyak 24 kampung tersebut tersebar di tiga kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah.
Data tersebut merupakan hasil pemetaan wilayah rawan resiko tinggi bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah.
"Ada 24 Kampung dalam tiga kecamatan, masuk dalam kategori risiko tinggi bencana Gunung Burni Telong, data ini berdasarkan hasil pemetaan dari Tim BPBD Bener Meriah", ujar Kadis Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bener Meriah, Ilham Abdi, S.STP, M.AP yang dikonfirmasi TribunGayo.com, Rabu (24/9/2025).
Diketahui, Gunung Burni Telong, tercatat sudah beberapa kali mengalami perubahan status sepanjang tahun ini.
Di mana, pada tanggal 2 Agustus 2025 status Gunung Burni Telong sempat naik dari Normal I ke Waspada II.
Kemudian, pada 9 September 2025 status gunung turun kembali ke Normal.
Pada 22 September 2025 kemarin, karena ada peningkatakan aktivitas kegempaan maka Gunung Bener Meriah, kembali naik ke Level II (Waspada).
Merespon naiknya status Gunung Burni Telong ke Level ll, Pemkab Bener Meriah, langsung melaksanakan rapat koordinasi untuk memperkuat peran tim komando waspada, pada Selasa (24/9/2025) kemarin.
Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Bener Meriah, Armansyah, dan dihadiri Wakil Bupati, Ir Armia, Kepala OPD, para Kepala Instansi Vertikal, Camat dan Reje Kampung.
Wakil Bupati Bener Meriah, Armia dalam rapat tersebut meminta kepada 24 kampung yang berada di area terdekat Gunung Burni Telong untuk segera mengaktifkan Pos Ronda atau Siskamling.
"Sampaikan segala informasi mengenai Gunung Api Burni Telong kepada masyarakat secara baik agar tidak menimbulkan keresahan," minta Wakil Bupati Armia.
Sementara itu, Kalak BPBD Bener Meriah, Safriadi, menjelaskan pihaknya telah mendata secara menyeluruh terkait jalur evakuasi.
Safriadi juga menricikan terkait dengan lokasi titik kumpul, ketersediaan kendaraan pengangkut, dan sinyal telekomunikasi, termasuk jumlah hewan ternak yang dimiliki masyarakat sekitar Gunung Api Burni Telong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.