Profil Humanis Prof Sabela Gayo "Aku Jadi Dubes Aja"

Ringkasan Berita:

• Prof Sabela Gayo adalah Presiden Dewan Sengketa Indonesia (DSI) atau Indonesia Dispute Board (IDB).
• Memimpin lembaga nasional dan internasional di bidang hukum pengadaan publik, arbitrase, dan Public Private Partnership (PPP).
• Prof Sabela Gayo berasal dari Bandar Lampahan, Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah.
• Memiliki visi besar membawa suara Indonesia dan Gayo ke panggung dunia melalui diplomasi ilmu, budaya dan keadilan.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Fikar W Eda | Jakarta

TribunGayo.Com, JAKARTA - Di balik deretan gelar akademik, jabatan strategis, dan prestasi internasional, Prof Sabela Gayo PhD, tetap menyimpan satu hal yang tak pernah luntur, kerendahan hati dan kesetiaan pada akar budaya Gayo yang membesarkannya.

Prof Sabela Gayo adalah Presiden Dewan Sengketa Indonesia (DSI). 

Ia berasal dari Bandar Lampahan, Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Namun kerabatnya banyak di Gayo Kalul Aceh Tamiang.

Dari bangku sekolah dasar di kampung halaman hingga memperoleh gelar Doktor di Malaysia dan Profesor kehormatan dari Bodhisastra University, Florida. 

Perjalanan Hidup Prof Sabela Gayo

Dalam perjalanan hidupnya, Prof Sabela tidak hanya memilih menjadi akademisi.

Ia menjejakkan langkah jauh ke dunia praktis hukum, penyelesaian sengketa, dan tata kelola publik.

Mulai dari mediator hukum rakyat kecil, pendamping lembaga bantuan hukum, hingga kini menjabat sebagai Presiden Indonesia Dispute Board (IDB), peran yang membuatnya terlibat dalam penyelesaian konflik besar di tanah air.

Baca juga: Presiden Dewan Sengketa Sabela Gayo Bertemu Pejabat Kedubes Filipina

Di mata banyak orang, ia adalah sosok yang mampu menjembatani perbedaan dengan bahasa solusi, bukan konfrontasi.

Sebagai pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, ia selalu dikenal dekat dengan mahasiswa.

Bagi Prof Sabela, ilmu harus turun ke bumi bermanfaat dan menggerakkan.

Selain memimpin lembaga nasional dan internasional di bidang hukum pengadaan publik, arbitrase dan Public Private Partnership (PPP), Prof Sabela tetap menyediakan waktu untuk masyarakat.

Menjadi mediator di berbagai lembaga, memberikan pelatihan, membangun jejaring kolaborasi internasional, hingga menulis dan melakukan riset.

Semua dilakukan dengan satu keyakinan bahwa keadilan dan tata kelola negara yang baik bukanlah utopia, melainkan cita-cita yang harus diperjuangkan bersama.

Prof Sabela Gayo, Sosok yang Selalu Kembali pada Tanah Gayo

Namun di balik ketegasan profesinya, Prof Sabela Gayo menyimpan sisi lembut yang dalam.