Polisi Berhasil Selamatkan Balita Makassar Korban Penculikan

Bocah tersebut berhasil ditemukan dan dikembalikan kepada orang tuanya pada Minggu (9/11/2025) setelah diduga menjadi korban.....

Editor: Malikul Saleh
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
PENCULIKAN ANAK - Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat merilis kasus Bilqis di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (10/11/2025). Polisi mengungkap bahwa jaringan pelaku memanfaatkan masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, Jambi.  

TRIBUNGAYO.COM - Kasus penculikan balita asal Makassar, Bilqis Ramdhani (4), akhirnya menemui titik terang. 

Bocah tersebut berhasil ditemukan dan dikembalikan kepada orang tuanya pada Minggu (9/11/2025) setelah diduga menjadi korban sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lintas provinsi.

Polisi mengungkap bahwa jaringan pelaku memanfaatkan masyarakat adat Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, Jambi. 

Kelompok adat itu ternyata tidak mengetahui bahwa Bilqis merupakan korban penculikan dan ikut terjebak dalam tipu daya sindikat perdagangan anak.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah Muntu, proses evakuasi Bilqis dilakukan melalui negosiasi panjang bersama para tetua adat SAD. 

“Negosiasi berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) malam hingga Sabtu (8/11/2025) malam di tengah hutan Merangin. 

Dengan kesabaran anggota di lapangan, akhirnya kami berhasil menyelamatkan korban,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Negosiasi yang difasilitasi oleh Polda Jambi dan Dinas Sosial Jambi sempat berjalan alot karena masyarakat SAD awalnya enggan menyerahkan balita tersebut. 

Namun setelah diberi penjelasan bahwa Bilqis adalah korban penculikan, mereka akhirnya bersedia menyerahkan anak itu secara sukarela.

Nasrullah juga menegaskan bahwa tidak ada transaksi uang dalam proses pengembalian Bilqis. 

“Kami tidak menyerahkan uang seperti isu yang beredar. Semua berjalan dengan penjelasan dan pendekatan kemanusiaan,” tegasnya.

“Kami sangat dibantu oleh temanggung-temanggung, ketua-ketua adat sehingga berjalan kondusif. Jadi pada intinya, yang mengamankan terakhir (masyarakat SAD) ini tidak tahu kalau Bilqis ini adalah korban penculikan,” sambungnya.

 Menurut Nasrullah, selama bersama masyarakat SAD, kondisi Bilqis sangat terawat dan bahkan dianggap sebagai bagian dari keluarga besar mereka.

SAD Ditipu Sindikat TPPO

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa kedua pelaku utama, Meriana alias MA (42) dan Adit Prayitno Saputra alias AS (36), warga Kabupaten Merangin, Jambi, sengaja memanfaatkan masyarakat adat SAD.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved