Berita Nasional

Buka Kembali Penerbangan Internasional, Bandara SIM Butuh Dukungan BNPB Kemenhub dan Kemenkumham

Layanan penerbangan jalur internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh masih belum dibuka oleh pemerintah pusat.

Editor: Rizwan
Sumber Web Serambi Indonesia
Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jett mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, 16 April 2014 - Bandara SIM masih butuh tiga lembaga di pusat untuk buka kembali penerbangan jalur internasional. 

Laporan Herianto l Banda Aceh

TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH - Layanan penerbangan jalur internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh masih belum dibuka oleh pemerintah pusat.

Untuk merealisasi kembali penerbangan tersebut, hingga kini masih membutuhkan dukungan tiga surat edaran lagi dari tiga lembaga di pusat.

Tiga lembaga tersebut adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Dukungan tersebut untuk bisa melakukan penerbangan jalur internasional secara rutin dan terjadwal.

Namun sebelum ada pandemi Covid-19, dua tahun lalu (2019 – 2022), Bandara SIM, masih melayani jalur penerbangan internasional.

Baca juga: Menkes dan Mendikbudristek Jalin Kerja Sama, Indonesia Butuh 160.000 Lulusan Kedokteran

Penerbangan melalui Maskapai Penerbangan Air Asia rute Banda Aceh – Kula Lumpur, Fair Flay rute Banda Aceh – Penang dan Lion Air  rute Banda Aceh – Kuala Lumpur.

“Untuk bisa melakukan penerbangan jalur Internasional, Bandara SIM, tidak cukup dengan rekomendasi Menko Bidang Perekonomian saja, tapi harus ada dukungan dari tiga lembaga pemerintah lainnya, yaitu BNPB, Kemenhub dan Kemenkum dan HAM, “ kata Manejer Operasional dan Service PT Angkasa Pura Sukarni kepada Serambinews.com, Rabu (13/7/2022).

Sikarni mengatakan itu ketika dimintai penjelasannya terkait belum dibukanya jalur penerbangan Internasional dari Banda Aceh ke Kuala Lumpur, Penang dan Madinah maupun Mekkah, sampai tanggal 13 Juli 2022 ini.

Sukarni mengungkapkan, secara fasilitas, Bandara SIM sudah siap untuk melayani penerbangan jalur Internasional.

Status Bandara SIM, sebut Sukarni, masih berstatus Bandara Internasional, sampai covid-19 statusnya belum dicabut.

Tapi kenapa pada masa pandemi covid 19, jalur penerbangan Internasional Bandara SIM ditutup sementara, untuk menekan penyebaran kasus covid-19 dari luar negeri masuk ke Aceh.

Baca juga: Kemendagri Larang ASN Pemda Bawa Uang Tunai Saat Perjalanan Dinas

Pada tanggal 30 Juni 2022 lalu, kata Sukarni, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, telah memberikan surat rekomendasi persetujuan pembukaan Bandara SIM sebagai entri poin Penerbangan Internasional.

Namun begitu, menurut Sukarni, untuk pembukaan penerbangan Internasional dari Bandara SIM, pada pasca pandemi covid 19 tahun 2022 ini, masih dibutuhkan dukungan dari tiga lembaga lagi.

Yaitu BNPB, untuk analisa apakah Bandara SIM sudah bisa diizinkan lagi untuk penerbangan International dari sisi pengamanan cegah covid 19.

Kewenangan untuk menerbitkan surat edarannya, ada pada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB)/Satgas Covid 19 Nasional.

Setelah surat edaran dari BNPB itu nanti ke luar, kata Sukarni, maka dua lembaga lagi, yaitu Kemenhub dan Kemenkum dan HAM, yang terkait dengan masalah jadwal penerbangan dan pemeriksaan paspor penumpang yang akan berangkat ke luar negeri maupun yang akan masuk ke Aceh.

Setelah ketiga lembaga itu, menerbitkan surat edarannya dan siap menyatakan melayani jalur penerbangan Bandara SIM ke luar negeri, PT Angkasa Pura, siap menyediakan fasilitasnya untuk operasional layanan penerbangan Internasional di Bandara SIM.

 

Sampai kini, menurut Sukarni, ada tiga maskapai penerbangan yang akan gunakan layanan penerbangan internasional di Bandara SIM. Pertama Lion Air, Kedua Air Asia dan ketiga Fair Play.

Lion Air, dikabarkan pada bulan Agustus nanti, setalah Arab Saudi membuka kembali perjalanan Umroh ke negaranya, Lion Air sudah siap menerbangkan jamah Umroh asal Aceh langsung dari Bandara SIM ke Madinah dan Mekkah.

Sedangkan Air Asia, akan menghidupkan kembali jalur penerbangan Banda Aceh- Kuala Lumpur yang pernah dilaksanakannya sebelum pandemi covid 19, begitu juga maskapai penerbangan Fair Play dari Malaysia dengan rute penerbangan Banda Aceh – Penangnya.

“Menghidupkan kembali jalur penerbangan Internasional di Bandara SIM pasca pandemi covid 19 ini,  tetap akan terjadi, namun kapan waktunya dibuka kembali, saat ini kami sedang menunggu penyelesaian tahapan prosesnya,," tutur Sukarni.

Tanggapan DPRA

Ketua Komisi II DPR Aceh, Irfannusir yang dimintai tanggapannya mengatakan, Komisi II DPR Aceh mengucapkan terima kasih kepada Menko Perekonomian Airlangga Sutarto yang sudah merekomendasi Bandara SIM tanggal 30 Juni 2022 lalu sebagai entri poin untuk penerbangan Internasional.

Baca juga: Lebih Menjanjikan di Pasar Internasional, Dua Desa di Bener Meriah Pilih Tanam Kopi Jenis Arabika

Untuk bisa mengoperasionalkannya, kata Irfannusir, informasi yang diterima pihaknya butuh dukungan dari tiga lembaga lainnya yaitu BNPB, Kemenhub dan Kemenkum dan HAM.

Ketiga lembaga ini, kami harapkan segera menerbitkan surat edarannya guna mendukung surat Kemenko Perekonomian Airlangga Sutarto.

Aifannusir mengatakan, untuk mempercepat penerbitan tiga surat edaran dari tiga lembaga di atas, DPRA akan mengirim surat kepada tiga lembaga tersebut dan Gubernur Aceh.

Tujuannya, agar pembukaan Bandara SIM sebagai entry point penerbangan Internasional, bisa secepatnya dilaksanakan.

“Ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi nasional dan daerah,” ujar Irfannusir.

Penjelasan Dishub Aceh

Baca juga: Mendagri Sebut Tim Penggerak PKK Memiliki Keunikan yang Belum Tentu Dimiliki Negara Lain

Kadishub Aceh, T Faisal mengatakan, pihaknya sudah menerima surat rekomendasi Meko Perekonomian tersebut.

Surat itu ditujukan kepada Gubernur Aceh dan Pj Gubernur Aceh, segera melanjutkan tahapan dari proses percepatan pelaksanaan pembukaan Bandara SIM sebagai entry point Penerbangan Internasional ke tiga lembaga di atas.

Hal ini dimaksudkan, agar rute penerbangan dari Bandara SIM  ke Malaysia, Singapura, bisa kembali beroperasi, begitu juga untuk perjalanan Umroh ke Madinah dan Mekkah.

“Masyarakat Aceh sudah sangat rindu dengan perjalanan Umroh ke Madinah dan Mekkah,” ujar T Faisal.(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Bandara SIM Butuh Dukungan Tiga Lembaga untuk Bisa Buka Jalur Internasional

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved