Aceh Tengah
Keberadaan Ikan Predator Cemaskan warga Gayo, Begini Penjelasan Ahli Geolog Soal Biota Lut Tawar
ikan depik ini hidup di antara batu-batu yang membentuk sungai kecil, yang oleh orang Gayo menyebutnya sebagai "didisen."
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
ikan depik ini hidup di antara batu-batu yang membentuk sungai kecil, yang oleh orang Gayo menyebutnya sebagai "didisen."
Depik membutuhkan air yang jernih dan tenang.
Baca juga: VIDEO Heboh! Ikan Predator Tertangkap Warga di Danau Lut Tawar, Takengon, Cek Faktanya
"Kalau airnya keruh dan kotor, depik tidak bisa hidup, ia membutuhkan keadaan tertentu," kata Prof Fauzi Hasibuan.
“Depik itu hidupnya di antara batu-batu yang membentuk sungai kecil menuju danau.
Airnya jernih dan tenang yang disebut dengan didisen,” sambung pria yang lahir dan besar di Tanah Gayo Aceh Tengah ini.
Ayahnya bermarga Hasibuan, ibunya perempuan Gayo. Keluarga ini hidup dan menetap di Kampung Bale Takengon.
Prof Fauzi sendiri setelah menyelesaikan pendidikan di Bandung, kemudian memilih tinggal Tanah Sunda.
Tapi saudara dan adiknya-adiknya sebahagian menetap di Tanah Gayo. Sesekali Prof Fauzi pulang kampung.
Baca juga: TERUNGKAP Asal Ikan Predator Bergigi Tajam, Pernah Gigit Tangan Warga di Danau Lut Tawar, Takengon
Prof Fauzi menyarankan agar Depik dilindungi dari kepunahan.
Ia menyarankan Pemerintah Daerah membuat regulasi yang mengatur dan menyelamatkan ikan Depik.
"Pemerintah daerah perlu membuat peraturan untuk menyelamatkan depik. Sebab ia ikan endemik," katanya.
Ia mengkuatirkan, depik bisa saja punah kalau pola penangkapan ikan dilakukan secara serampangan dan ekosistem danau tidak terpelihara dengan baik.
Ia membandingkan, dulu ikan depik ukurannnya lumayan besar seukuran jari telunjuk orang dewasa.
Tapi akhir-akhir ini, ukuran Depik kecil-kecil.
Baca juga: Depik, Ikan Khas Danau Laut Tawar Takengon, Berikut Resep dan Cara Memasaknya
Itu antara lain karena adanya perubahan pola penangkapan dan perubahan ekosistem danau.