Instruksi Menteri Dalam Negeri
Bandara Sultan Iskandar Muda Ditetapkan Pintu Masuk Perjalanan Internasional
Masing-masing, Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Bandar Udara Minangkabau, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA --- Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Banda Aceh ditetapkan sebagai salah satu pintu masuk perjalanan penumpang internasional bagi warga negara Indonesia.
Hal ini tertera pada poin kelima huruf (a) Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 39 Tahun 2022.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayah Kemendagri Safrizal ZA menjelaskan, adanya beberapa perubahan dalam Inmendagri kali ini.
Yaitu penambahan pintu masuk bagi pelaku perjalan luar negeri (PPLN) juga dilakukan terhadap enam bandar udara.
Masing-masing, Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Bandar Udara Minangkabau, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Baca juga: Kemendagri Persiapkan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih Seluruh Indonesia
Kemudian, Bandar Udara Adi Sumarno, Bandar Udara Syamsudin Noor, dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
“Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang pelaksanaan PPKM di Daerah,
di tengah pandemi yang terus diupayakan terkendali,” ujar Safrizal.
Namun langkah kebijakan ini tetap diperlukan untuk mengantisipasi adanya potensi naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Pengaturan tersebut dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2022,
untuk pelaksanaan PPKM di Jawa dan Bali yang berlaku mulai 2 sampai 15 Agustus 2022.
Baca juga: Mendagri Minta Inspektorat Daerah Aktif Monitoring dan Evaluasi Realisasi Belanja APBD
Serta Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2022 untuk PPKM di Luar Jawa dan Bali,
yang berlaku mulai 2 Agustus sampai dengan 5 September 2022.
Pelaksanaan PPKM kembali diperpanjang mengingat adanya peningkatan kasus Covid-19 di beberapa minggu terakhir.
“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa PPKM kembali diperpanjang,” ujar Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayah Kemendagri.
Mengingat kondisi belakangan ini kasus aktif menunjukkan peningkatan,
dikarenakan subvarian baru dari Omicron yang dikenal dengan istilah BA.4 dan BA.5.
Baca juga: Covid-19 Meningkat, Mendagri Minta Gubernur dan Bupati Percepat Vaksinasi Booster Bagi Masyarakat
Walaupun begitu, kata Safrizal, pelaksanaan PPKM di seluruh daerah tetap menunjukan penanganan pandemi,
yang terus terkendali.
Dalam kedua Inmendagri tersebut, kondisi di seluruh daerah baik itu di daerah Jawa dan Bali,
maupundi Luar Jawa dan Bali, tetap berada di Level 1.
“Penetapan Level 1 di seluruh Indonesia tentunya juga berdasarkan pertimbangan,
dari para pakar dengan mempertimbangkan kondisi faktual di lapangan,” katanya.
Kenaikan jumlah kasus Covid-19 memang terjadi.
Namun hal penting yang secara paralel harus dilihat adalah terkait dengan tingkat keterisian rumah sakit (BOR) yang masih rendah.
Baca juga: Mendagri Minta Gubernur Renovasi Anjungan Daerahnya di TMII Jakarta
Hal ini menunjukkan fatality rate dari virus Covid-19 saat ini terkendali, sehingga masyarakat tidak perlu panik.
“Tetap menjaga disiplin protokol kesehatan, khususnya di tempat tertutup dan tempat,
yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” demikian Safrizal.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Safrizal-ZA.jpg)