Hari Kemerdekaan RI

Militer Jepang Dilucuti di Takengon Aceh Tengah, Begini Awal Merah Putih Dikibarkan

Kisah ini ditulis M Arif Amiruddin dan Mahmud Ibrahim dalam "Aceh Tengah Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan RI" rangka HUT RI ke-50 Aceh Tengeh

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
freepik
Bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan di Takengon, 4 Oktober 1945, Teks Proklamasi Dibaca Reje Mukmin _ Militer Jepang Dilucuti di Takengon, Begini Awal Merah Putih Dikibarkan 

Laporan Fikar W.Eda I Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Masyarakat Gayo menyambut kemerdekaan Indonesia dengan suka cita.

Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan  Indonesia dikirim melalui kawat oleh Muhammad Din dari Medan dan diterima oleh Raja Abd. Wahab di Takengon pada awal September 1945.

Muhammad Din ketika itu menjabat Toko Bet Sumatera dan kemudian berpangkal kolonel  dengan nama Kolonel M Din Sinar Terang berkedudukan di Sibolga.

Kolonel M Din pernah memimpin perlawanan terhadap Belanda di Belangkejeren pada 1928.

Kisah ini ditulis oleh M Arif Amiruddin dan Mahmud Ibrahim dalam "Aceh Tengah Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan RI" dalam rangka HUT RI ke-50 Aceh Tengah.

Baca juga: Hari Kemerdekaan RI, Ini Tokoh Dibalik Perumusan Teks Proklamasi

Baca juga: Rinda Febriola Gadis Takengon, Aceh, Paskibraka 2022 yang Akan Kibarkan Merah Putih di Istana Negara

Disebutkan, berita tentang Proklamasi Kemerdekaan dikirim secara estafet melalui Kaisato Suci (Kepala Kepolisian) Bireuen dan Kepala Kepolisian Takengon yang dialamatkan kepada Raja Abd Wahab dan Raja Mukmin, diantar oleh Mahreje, juru tulis pada Kantor Kepolisian Takengon.

Raja Abd Wahab menerima berita itu awal September 1945, kemudian disiarkan ke desa-desa, dan masyarakat gembira, menunggu komando merebut kekuasaan dari Jepang.

M Arif Amiruddin dan Mahmud Ibrahim di awal tulisannya menyebutkan, sebetulnya pada akhir Agustus 1945 berita Kemerdekaan Republik Indonesia sudah terdengar di Takengon secara bisik-bisik dan beredar di kalangan terbatas. 

"Karena Pemerintahan Pendudukan Militer Jepang yang dipimpin oleh Gunseikanbu dan Gunyaksu masih berkuasa dan berjalan seperti biasa," tulis  M Arif Amiruddin dan Mahmud Ibrahim.

Berita tidak resmi tentang Kemerdekaan RI diterima dari Bireuen dan siaran berita melalui sebuah pesawat radio milik seorang Tionghoa di Takengon.

Baca juga: Merah Putih Dikibarkan Pertama Kali di Takengon 4 Oktober 1945, Teks Proklamasi Dibaca Reje Mukmin

Baca juga: Pemuda Telege Sari Aceh Tengah Santuni Anak Yatim Meriahkan HUT Ke 77 RI

Disebutkan pula, dalam situasi menunggu komando, seorang Indonesia  pegawai Kantor Gunyaksu mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang.

"Kemudian Raja Abd. Wahab dan Mude Sedang memanggil dan memimpin pemuda-pemuda bekas Heiho, Gitu Gun, Toko Bet, Saiden dan Kau Boden serta pemuda-pemuda lainnya untuk membentuk barisan  "Berani Mati" dengan tugas utama melumpuhkan dan merebut senjata Jepang.

Barisan ini berpusat di Pesanggrahan Keliton," tulis M Arif Amiruddin dan Mahmud Ibrahim.

Tercatat pemuda-pemuda yang ikut dalam Barisan Berani Mati itu, antara lain Deng (Bukit Iwih Kebayakan), Bukit (Bale Takengon), Aman Gontong (Rawe), Sech Umar Aman Yacob (Gunung Kebayakan).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved