Berita Aceh

Kisah Pilu Seorang Anak di Aceh, Korban Rudapaksa Hingga Hamil, Diusir dan Diangap Aib di Desa

Kabar memilukan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial, Dinsos Aceh Besar, Cut Sufriawati.

Editor: Rizwan
Dok. Polres Nagan Raya
Kasat Reskrim Polres Nagan Raya meminta keterangan 2 pemuda asal Abdya tersangka kasus rudapaksa gadis disabiltas asal Nagan Raya ketika diamankan di Mapolres Nagan Raya, Kamis (11/8/2022) -- Kisah pilu korban rudapaksa di Aceh yang diusir dari sebuah desa di Aceh Besar. 

TRIBUNGAYO.COM - Kasus rudapaksa (perkosaan) hingga kini masih saja terjadi di Aceh.

Bahkan, ada kabupaten yang meningkat jumlah korban rudapaksa baik korban kalangan anak masih di bawah juga orang dewasa.

Namun dari kasus-kasus itu, sebuah kisah yang memilukan terjadi di sebuah desa di Aceh Besar, Aceh.

Sudah dirudapaksa tetangga, korban malah ditolak dan dianggap aib oleh warga gampong (desa).

Kabar memilukan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial, Dinsos Aceh Besar, Cut Sufriawati.

Salah seorang korban rudapaksa di Aceh Besar ini dinodai kesuciannya oleh tetangga sendiri.

Baca juga: Kasus Rudapaksa dan Perampokan di Lawe Sigala-gala Aceh Tenggara, Ini Permintaan Korban

Baca juga: Polisi di Aceh Tenggara Dalami Lagi Kasus Perampokan dan Dugaan Rudapaksa Nenek di Kebun Sawit

Korban rudapaksa tersebut akhirnya hamil dan melahirkan.

Alih-alih memberi perlindungan, masyarakat gampong malah menolak korban untuk kembali ke rumahnya.

Alasannya, si korban dianggap aib oleh masyarakat setempat.

"Jadi, orang gampong itu nggak mau menerima dia lagi untuk masuk ke gampong," ungkap Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinsos Aceh Besar, Cut Sufriawati sebagaimana diwartakan wartawan Serambi Indonesia Indra Wijaya, Jumat (19/8/2022).

"Karena mereka menganggap itu aib," tambahnya.

Jadi Kendala Pendampingan

Baca juga: Miris, Gadis Disabilitas Asal Nagan Raya Jadi Korban Rudapaksa Dua Pemuda Abdya, Begini Kronologinya

Baca juga: Fakta Terbaru Ternyata Kakek Rudapaksa Gadis Dibawah Umur di Aceh Tenggara Sudah Nikah Tiga Kali

Hal ini juga menjadi kendala pihaknya dalam melakukan pendampingan terhadap korban.

Sebab, orang tua dengan masyarakat di gampong itu berkonflik.

Tindakan tersebut kata Sufriawati sangat tidak baik.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved