Wisata

Wisata Aceh Tenggara, Hanya dengan 3 Bahan Ini Anda Bisa Membuat Tasak Telu Kuliner Khas Alas

Melansir dari budaya-indonesia.org  Tasak Telu merupakan kuliner khas Alas yang terbuat dari daging bebek direbus dengan rempah-rempah.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Tangkapan Layar youtube Disbudpar Aceh
Tasak Telu merupakan kuliner khas Alas. 

Melansir dari budaya-indonesia.org  Tasak Telu merupakan kuliner khas Alas yang terbuat dari daging bebek direbus dengan rempah-rempah.

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Jalan-jalan ke Tanoh Alas belum lengkap rasanya jika tidak mencoba kuliner khasnya.

Tanoh Alas yang terletak di kabupaten Aceh Tenggara dengan pusat pemerintahannya berada di Kutacane.

Kuliner khas Alas dari Aceh Tenggara ini juga beragam dan tentunya berbeda dengan kuliner khas lainnya.

Diantara kuliner khas Alas lainnya yaitu manuk labakh atau labar, menekam daging yang merupakan sup tulang sapi khas Alas, pacik kule ikan mas dan aneka geneling yang merupakan sambal khas Alas.

Nah rakan sebet, kali ini kita akan coba mengulik makanan khas Alas yang cara pembuatannya sangat mudah.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Turis Australia Senang Menikmati Alam Taman Nasional Gunung Leuser

Melansir dari budaya-indonesia.org  Tasak Telu merupakan kuliner khas Alas yang terbuat dari daging bebek direbus dengan rempah-rempah.

Tasak Telu salah satu makanan khas dari suku alas, Kabupaten Aceh Tenggara yang memiliki rasa asam dan gurih.

Dan juga sebenarnya merupakan makanan khas dari masyarkat suku karo, Sumatera Utara.

Dikarenakan kedekatan kultur budaya dan geografis antara Tanoh Alas dan Tanah Karo yang saling berdekatan.

Menyebabkan pembauran budaya antara kedua suku tersebut adanya kesamaaan nama kuliner khas dari kedua suku itu.

Tasak sendiri memiliki arti “memasak”, dan Telu dalam bahasa Alas artinya “tiga”.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Serunya Menikmati Arung Jeram di Sungai Alas Ketambe

Jadilah arti keseluruhan dari Tasak Telu adalah masakan dengan tiga jenis.

Maksudnya, kuliner satu ini hanyalah menggunakan tiga jenis bumbu masak yakni cabai rawit, batang serai, dan bawang merah.

Seiring berkembangnya zaman, kuliner satu ini sudah diberi penambahan bumbu dalam pengolahannya.

seperti penambahan daun salam untuk mengurangi risiko hipertensi, cekala atau kecombang untuk menghilangkan bau amis pada bahan utama dari kuliner ini.

Namun pada dasarnya, bumbu utama dalam masakan ini adalah cabai rawit, batang serai, dan bawang merah.

Walaupun memiliki kesamaan nama kuliner antara suku Alas dan suku Karo.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Masjid Agung At Taqwa Kutacane Lebih Megah Lagi pada Malam Hari

Namun ternyata ada perbedaan bahan pembuatan untuk memasak Tasak Telu dari kedua suku tersebut.

Tasak Telu di Tanah Karo, lebih dominan menggunakan daging ayam kampung.

Masakannya dengan penambahan bumbu seperti daun daun jeruk, lengkuas, jahe, kelapa muda, bawang putih, darah ayam.

Dan tak lupa ketiga bumbu utama dari Tasak Telu, yaitu, cabe rawit, batang serai, dan bawang merah.

Sedangkan suku Alas, biasanya menggunakan daging bebek dan menggunakan bumbu utama saja untuk memasak Tasak Telu tanpa mencampur darah bebek dalam mengolahnya.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Yuk Lihat Orangutan dan Nginap di Villa Bustanil Arifin Ketambe 

Hal ini juga dipengaruhi masyarakat suku Alas sebagian besar adalah pemeluk agama Islam.

Dimana penggunaan darah hewan dalam masakan hukumnya haram untuk dikonsumsi. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved