Breaking News

Wisata Gayo Alas

Wisata Aceh Tenggara, Jelajah Lawe Gurah, Ini Pengalaman Wisata yang Bisa Anda Rasakan

Lawe Gurah menawarkan daya tarik ekowisata dari alam Leuser yang begitu eksotis yang menarik para pengunjung untuk berwisata di Aceh Tenggara.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
YouTube Taman Nasional Gunung Leuser
Arung jeram atau rafting menyusuri sungai Alas salah satu destinasi wisata yang bisa Anda nikmati di Lawe Gurah, Aceh Tenggara. 

Lawe Gurah menawarkan daya tarik ekowisata dari alam Leuser yang begitu eksotis yang menarik para pengunjung untuk berwisata di Aceh Tenggara.

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Menjelajahi Lawe Gurah yang merupakan salah satu wisata alam di Aceh Tenggara merupakan hal yang menarik untuk dicoba.

Lawe Gurah menawarkan daya tarik ekowisata dari alam Leuser yang begitu eksotis yang menarik para pengunjung untuk berwisata di Aceh Tenggara.

Tak hanya keindahan alam leuser, Lawe Gurah juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan untuk Anda yang berwisata ke Aceh Tenggara.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Tujuh Desa jadi Destinasi Wisatawan Lokal dan Mancanegara

Menjelajahi alam Leuser dari Lawe Gurah di Aceh Tenggara merupakan bagian dari destinasi wisata yang harus Anda coba bersama teman dan juga keluarga.

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan salah satu objek wisata alam di Aceh Tenggara yang dapat Anda jelajahi di Lawe Gurah.

Selain menjadi hutan hujan tropis terbesar di dunia alam Leuser begitu sempurna bagi kehidupan flora dan fauna.

Selain itu hutan Leuser merupakan salah satu paru-paru dunia yang masih terjaga hingga kini.

Nah rakan sebet, Lawe Gurah merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang merupakan kawasan ekowisata.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Villa Bustanil Arifin Ketambe di Kaki Gunung TNGL

Kawasan ekowisata Lawe Gurah secara administratif terletak di Desa Ketambe, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

Lawe Gurah sangat cocok dijadikan sebagai pilihan wisata alam.

Karena Lawe Gurah menawarkan keindahan flora dan fauna dari alam Leuser yang begitu indah dan langka.

Melansir dari gunungleuser.or.id, di Lawe Gurah Anda bisa melihat keberadaan Rafflesia sebagai bunga terbesar di dunia.

Orangutan Sumatera, kedih, pemandian air panas alami, dan air terjun serta hutan hujan tropis yang menjadi daya tarik wisata di Gurah.

Gurah juga sebagai kawasan wisata alam tidak lepas dari sejarahnya.

Dimana keberadaan Gurah juga tidak terlepas dari Stasiun Penelitian Ketambe yang berada di seberang kawasan Lawe Gurah.

Di sekitar kawasan Gurah tersebut terdapat stasiun penelitian Ketambe yang telah terkenal sebagai stasiun penelitian hutan tropis sejak tahun 1970-an sebagai hutan penelitian.

Selama 30 tahun lebih dan silih berganti para ahli dunia menimba pengetahuan di hutan tropis ini.

Penelitian di TNGL tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan peran Stasiun Penelitian Ketambe yang didirikan pada tahun 1971 oleh Herman D Rijksen (Suharto, 2006).

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Pemandangan Perbukitan Mbarung Datuk Sedane Menyegarkan Mata dan Pikiran

Pada awalnya tempat ini difungsikan untuk merehabilitasi orangutan sitaan dari penduduk, dalam rangka penegakan hukum dan konservasi alam.

Tempat ini dipilih karena kaya dengan tumbuhan pakan orangutan yaitu jenis beringin (Ficus spp.), durian (Durio sp.) dan banyak jenis yang lain.

Tempat ini merupakan semenanjung yang diapit oleh dua sungai yaitu Sungai Ketambe dan Sungai Alas yang terletak di dalam TNGL.

Pertimbangan lainnya ialah tempat ini jauh dari perkampungan penduduk dan dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat pada lintasan jalan Kutacane – Blangkejeren.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Turis Australia Senang Menikmati Alam Taman Nasional Gunung Leuser

Pada awalnya pusat penelitian Ketambe seluas 1.5 km2 (Rijksen, 1978).

Jadi untuk Anda rakan sebet yang ingin menjelajahi alam Leuser dari Lawe Gurah ini.

Terdapat beberapa fasilitas yang akan memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan dan tentunya dapat memaksimalkan sensasi berwisata Anda.

Hotel

Untuk fasilitas hotel terdapat di pusat kota:

  • Hotel Maron
  • Hotel Lawe Mamas

Penginapan

  • Wisma Eka Jaya
  • Wisma Tjut Nyak Dhien
  • Wisma Jambu Alas
  • Wisma Rindu Alam
  • Wisma Ketambe
  • Wisma Mamas

Homestay

  • Guest house
  • Gurah Bungalow
  • Pondok wisata (cottages)

Rumah Makan

Terdapat sebanyak 2 warung

Sarana dan Prasarana wisata di dalam site

Dalam kawasan Lawe Gurah terdapat beberapa sarana dan prasarana yaitu camping ground, jalan trail, papan informasi, menara pengamat satwa, shelter, musholla, toilet dan panggung pertunjukan.

Aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung

Selain itu aktivitas yang dapat Anda lakukan di Lawe Gurah yaitu camping, trekking, arung jeram di Sungai Alas, mandi air panas alami.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Serunya Menikmati Arung Jeram di Sungai Alas Ketambe

Lalu rekreasi sungai, pengamatan hidupan liar dan menyaksikan kebudayaan lokal Alas Gayo.

Layanan umum terdekat

Dan yang terpenting tersedianya layanan umum yang dapat diakses yaitu Pasar, Puskesmas dan Bank

Waktu Kunjungan Terbaik

Nah rakan sebet waktu terbaik mengunjunggi wisata alam Lawe Gurah yaitu Januari hingga Desember.

Akses ke Lokasi Wisata

Jadi rakan sebet untuk Anda yang ingin menuju ke Lawe Gurah dari Kota Medan- Kutacane dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar 6 jam.

Dari Banda Aceh ke Kutacane estimasi waktu yang dibutuhkan sekitar 12 hingga 15 jam yaitu melalui Jalan Medan- Banda Aceh dan Jalan Blangkejeren- Kutacane.

Baca juga: Wisata Aceh Tenggara, Masjid Agung At Taqwa Kutacane Lebih Megah Lagi pada Malam Hari

Kemudian dari Kutacane menuju kawasan wisata alam Gurah dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Dengan jarak tempuh menuju lokasi pintu masuk kawasan kurang lebih 30 km.

Dan moda transportasi yang dapat digunakan dari Medan menggunakan kendaraan umum jenis minibus L300 atau family car yang banyak tersedia di Jalan Jamin Ginting Medan.

Sedangkan dari Banda Aceh juga tersedia kendaraan umum jenis mini bus L300 atau family car yang banyak tersedia di Terminal Lueng Bata, Banda Aceh.

Juga tersedai jalur udara dari Banda Aceh menggunakan pesawat perintis jenis Susi Air yang beroperasi seminggu dua kali yaitu pada Selasa dan Jumat.

Selanjutnya dari Kutacane ke kawasan Lawe Gurah cukup banyak angkutan umum yang secara rutin melayani rute ini menuju Blangkejeren. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved