Berita Aceh Tengah

Belasan Ribu Turunan Abid dan Abu Akan Berkumpul di Universitas Gajah Putih Takengon

Sekitar 12 ribu keturunan Muyang Datu Abid dan Abu akan berkumpul di Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon pada 22 Oktober 2022 mendatang.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Sekjen Generasi Muda Ikatan Keluarga Abid Abu, Yasir Arafat 

Laporan Fikar W Eda I Aceh Tengah

TRIBUNGAYO COM, TAKENGON - Sekitar 12 ribu keturunan Muyang Datu Abid dan Abu akan berkumpul di Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon pada 22 Oktober 2022 mendatang.

Keturunan Abid Abu ini terhimpun dalam organisasi  GEMA IKABA, singkatan dari Generasi Muda Ikatan Keluarga Abid Abu.

Organisasi ini berdiri pada 1977, dan merupakan turunan dari tokoh dan pejuang  bernama Abid dan Abu.
 
"Kepengurusan ini akan dikukuhkan pada 22 Oktober nanti dihadiri seluruh keluarga turunan dari Abid dan Abu," kata Yasir Arafat, Sekjen GEMA IKABA.

Semula pengukuhan dilakukan di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon. Namun karena kapasitas terbatas terpaksa dipindahkan ke lokasi yang lebih luas.

Baca juga: Generasi Keturunan Abu dan Abit Provinsi Aceh akan Dikukuhkan di GOS Takengon

"Insya Allah seluruh turunan Muyang Datu Abid Abu ini akan hadir," kata Yasir Arafat. 

"Gema IKABA  mempersatukan keluarga besar yang ada di Provinsi Aceh dan sebahagian di beberapa luar provinsi Aceh," kata Yasir Arafat.

Para turunan dari Muyang Datu ini merupakan tokoh-tokoh Gayo yang berkiprah di berbagai daerah.

Mereka antara lain Tokoh Reje Kuyun selaku Pemuger Kuyun, Tokoh Kejurun-kejurun di Angkup Silihnara, dan tokoh pejuang lainnya.

"Kami ingin menyusuri kembali datu -muyang kami, dan kami keturunannya berhimpun dalam tali silaturrahmi yang kuat," jelas Yasir Arafat.

Baca juga: Cara Hormat Orang Gayo Bukan Seperti yang Umum Ditemui, Berikut Penjelasan Keturunan Raja Linge

Diceritakan, Abid dan Abu merupakan dua saudara kandung, pemuda gagah, tampan, pemberani dan setia.

Keduanya  berpetualang mengikuti aliran sungai menembus hutan belantara sampai pada puncak gunung Dataran Tinggi Gayo.

Kata Yasir Arafat pada tahun 1902, keduanya, Abid dan Abu menghindari serangan Belanda pada saat bergrilya di pesisir dan mengarungi aliran sungai yang tembus ke Kampung Bah.

Di sana pemuda tersebut bertemu dengan Pang Alim, dan di sana pulau selama puluhan tahun berkeluarga sampai memiliki dua keturunan dari Abid dan sembilan keturuna dari Abu.

Turunan ini tersebar di Kecamatan Ketol, Kecamatan Silih Nara, Kecamatan Rusip dan Kecamatan Celala.

Baca juga: Tata Busana Gayo Masa Lalu yang Sudah Dilupakan di Masa Kini, Ini Penjelasan Keturunan Raja Linge

Sembilan turunan dari Abu berpencar di seluruh Aceh serta Pulau Jawa.

Mereka memiliki kerajaan di Kampung Kuyun yaitu Puger, Reje Kuyun (Pemuger Kampung Kuyun di Kecamatan Celala. 

Putra lainnya yaitu Tengoh yang berdomisili di Angkup menjadi Kejurun di Silih Nara.

"Inilah antara lain cerite tangan atau dengan dari makek," kata Yasir Arafat.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved