Rumah Sakit Regional Ambruk

Ambruk Sebelum Difungsikan, RS Regional Takengon Mulai Dikerjakan Tahun 2012 dengan Total Rp 97 M

Rumah Sakit (RS) Regional Takengon yang ambruk bagian depannya itu direncanakan akan dioperasikan pada akhir tahun 2024. 

Penulis: Romadani | Editor: Jafaruddin
TRIBUNGAYO.COM/ROMADANI
RS Regional Takengon yang berada di Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing Aceh Tengah ambruk pada Jumat (4/11/2022) petang.  

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Rumah Sakit (RS) Regional Takengon yang ambruk bagian depannya itu direncanakan akan dioperasikan pada akhir tahun 2024. 

RS Regional Takengon yang berada di Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing itu ambruk pada Jumat (4/11/2022) petang. 

Warga di kawasan itu sempat terkejut dengan gemuruh yang berasal dari ambruknya bangunan tersebut. 

RS Regional itu dibangun secara bertahap mulai tahun 2012 dan direncanakan dua tahun mendatang sudah dapat dioperasikan. 

Hingga saat ini total anggaran untuk pembangunan RS Regional tersebut mencapai Rp 97 miliar. 

Baca juga: Setiap Tahun Rp 5-20 Miliar Dana APBA Dikucurkan Untuk Pembangunan Rumah Sakit Regional di Takengon

"Setiap tahunnya (dana untuk RS Regional Takengon), bervariasi Rp 5 sampai  20 Miliar," kata Anggota DPRA Bardan Sahidi kepada TribunGayo.com, Sabtu (5/11/2022). 

Disebutkan dana untuk pembangunan RS Regional itu bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). 

"Jika ditotalkan (kucuran dana untuk RS Regional) Rp 97 miliar lebih," ungkap Bardan. 

Bardan Sahidi menjabat Anggota DPRA periode 2014-2019 dan sekarang,  2019-2024. 

Karena itu Bardan mengaku menguasai soal kucuran dana untuk pembangunan RS Regional Takengon tersebut. 

Baca juga: Polisi Lakukan Penyelidikan Terkait Ambruknya Bangunan Rumah Sakit Regional di Tekangon

Bardan Sahidi meragukan mutu saat reruntuhan bangunan dibersihkan, pemasangan besi pada lantai cor dak dan struktur beton bertulang, sangat ringkih dan seperti untasan tali yang terlihat jarang.

"Investigasi teknik, dan ahli bangunan yang merekam gambar ini menjadi bahan evaluasi, bahwa bangunan ini sarat masalah," kata dia.

Namun, apapun alasannya kata Anggota DPRA Bardan Sahidi, kasus amrbuknya RS Regional Takengon ambruk sebelum difungsikan itu harus diusut tuntas.

"Demi Allah, nyawaku ada dalam ditangan- Nya, saya kawal kasus ini di dalam dan luar gedung dewan," Tegas Bardan.

Pembangunan itu mulai dari menyiapkan lahan, di tanah Hak Pakai Nomor 1 milik Pemerintah Aceh di Belang Bebangka Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah.

Baca juga: Belum Sempat Difungsikan Rumah Sakit Regional Takengon Ambruk

RS Regional itu dilakukan agar mengurangi antrean pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zaineol Abidin, Banda Aceh. 

Pada Sabtu (5/11/2022) penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Tengah juga sudah turun ke lokasi bangunan rumah sakit yang ambruk itu, di Belang Bebangka, Pegasing Aceh Tengah. 

Tujuannya untuk melakukan penyelidikan. 

"Kita sudah turun ke lapangan, kita buat Laporan Informasi (LI) juga terkait ini," kata Kapolres Aceh Tengah AKBP Nurochman Nulhakim SIK melalui Kasatreskrim AKP Erjan Dasmi kepada TribunGayo.com. 

Kasatreskrim Polres Aceh Tengah juga akan segera memasang garis polisi line pada bangunan roboh tersebut.

Baca juga: RS Regional di Aceh Tengah Ambruk, Bardan Sahidi Geram: Harus Ada yang Bertanggung Jawab! 

"Besok pagi akan segera kita pasang, dan proses penyidikan lebih lanjut.

Sampai saat kata AKP Erjan, pihaknya terus melakukan penyelidikan kasus ambruk RS Regional. 

"Masih tumpah tindih informasi yang kita dapat, kita cari siapa pelaksananya, yang jelas hari ini kita sudah turun ke lapangan," kata Kasat Reskrim.(*) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved