Berita Aceh Tenggara
Korban Banjir Bandang di Aceh Tenggara Mencuci Pakaian dan Piring dengan Air Saluran
Pascabanjir bandang yang terjadi pada 1 November 2022 di Aceh Tenggara, air PDAM mereka rusak dan air sungai berlumpur.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
Laporan Asnawi I Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Korban banjir bandang Desa Lawe Pinis dan sekitarnya Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara, mencuci piring dan pakaian dengan air saluran parit di desa itu.
Pasalnya, mereka dilakukan korban banjir bandang akibat sulitnya mendapatkan air bersih.
"Kalau musim penghujan air parit ini penuh karena dari pegunungan ketika ditancapkan selang ke tembok tanah keluarkan air bersih," ujar korban banjir bandang kepada wartawan.
Menurutnya, pascabanjir bandang yang terjadi pada 1 November 2022 yang lalu, air PDAM mereka rusak dan air sungai berlumpur.
Mereka berharap adanya water tank di lokasi banjir bandang sehingga mampu melayani air bersih untuk tiga desa.
Banjir yang membawa kayu gelondongan besar dan material bebatuan, terjang Aceh Tenggara pada, Selasa (1/11/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca juga: Bupati Pinjam Helikopter di Singapura untuk Antarkan Bantuan Korban Banjir Terisolir di Aceh Tamiang
Seperti diberitakan, banjir bandang ini terjadi di Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara.
Peristiwa banjir bandang di Aceh Tenggara yang sempat membuat warga panik, apalagi terjadi saat tengah malam.
Dua orang yang meninggal dunia terseret air ketika peristiwa itu adalah Samine (55) dan Siah Indah (15).
Kepala Desa Rambung Teldak, Zul Bahri, mengatakan, musibah banjir yang membawa kayu gelondongan dan kayu itu berasal dari Sungai Lawe Lekuk.
Dalam musibah banjir itu, 80 rumah rusak ringan seperti papan rumah terbawa arus sungai, bebatuan dan lumpur masuk ke dalam rumah warga dan 9 rumah rusak berat hanyut dan ambruk.
Menurutnya, saat ini mereka sangat berharap secepatnya ditangani seperti menurunkan akat berat.
Karena, kondisi saat ini air lebih tinggi dari pada pemukiman rumah warga.
Baca juga: Longsor Kembali Terjadi di Gayo Lues, Jalur Transportasi Terangun-Babahrot, Abdya Lumpuh Total
"Kondisi ini sangat rawan terjadi banjir karena lagi musim penghujan," katanya.
Terkait peristiwa itu, penduduk kini bertahan di rumah masing-masing meski rumah mengalami kerusakan.
Korban meninggal dunia diketahui akibat rumahnya terseret arus sungai Lawe Mamas, di Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara.
Dalam bencana banjir itu, seorang ibu dan anak perempuannya meninggal dunia.
Dua orang yang meninggal terseret air ketika peristiwa itu adalah Samine (55 tahun) dan Siah Indah (15 tahun).
Sedangkan suaminya dan satu anaknya selamat dari ganasnya Sungai Mamas tersebut.
"Dua orang meninggal dan dua orang selamat dalam musibah banjir di Desa Rambung Teldak Kecamatan Darul Hasanah," ujar Camat Darul Hasanah, Hayaddun kepada Tribungayo.com, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Longsor Tutupi Badan Jalan di Beutong Ateuh, Lintas Nagan Raya - Takengon Lumpuh
Menurutnya, saat terjadi musibah banjir, satu keluarga itu berada dalam rumah.
Tiba-tiba rumahnya terseret arus Sungai Lawe Mamas.
Dalam musibah itu suaminya dan anak laki-laki berhasil diselamatkan.
Sedangkan istri korban bersama anak perempuan ditemukan meninggal dunia di lokasi yang berbeda.
Anak korban ditemukan sekira pukul 04.30 WIB pagi.
Sedangkan ibu korban sekitar pukul 07.00 WIB pagi.
Memang bencana banjir di Aceh Tenggara sudah terjadi sejak, Senin (31/10/2022).
Banjir melanda Aceh Tenggara akibat hujan deras yang melanda kawasan itu beberapa hari terakhir.(*)
Baca juga: Kodim 0119/BM Lakukan Pembersihan Longsor yang Menutupi Ruas Jalanan di Bener Meriah