Gempa Terkini
Mengenal Penyebab Gempa Cianjur yang Sangat Merusak, Simak Ulasannya
Dia memaparkan, gempa Cianjur merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.
Setidaknya, ada tujuh gempa besar dalam abad ini yang diakibatkan sesar Cimandiri.
Gempa itu antara lain gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982).
Kemudian gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan gempa bumi Sukabumi (2001).
2. Gempa Tektonik Berjenis Kerak Dangkal
Lebih lanjut tentang penyebab gempa Cianjur 21 November 2022, BMKG menjelaskan alasan gempa Cianjur bersifat merusak.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, awalnya menjelaskan beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Cianjur, merupakan dalam kawasan seismik aktif dan kompleks yang menyebabkan rawan dan sering terjadi gempa.
Baca juga: Waspada, Ini 4 Sesar Aktif di Jawa Barat Berpotensi Timbulkan Gempa Bumi
Daryono mengetahui bahwa wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, juga Bandung itu secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks, disebut aktif memang kawasan ini sering terjadi gempa.
Daryono mengatakan, tak hanya rawan gempa, wilayah-wilayah tersebut juga cenderung sering terdampak gempa dangkal.
Hal ini sebab ada beberapa sesar-sesar yang ditemukan di wilayah tersebut.
"Jadi kompleksitas tektonik ini memicu, berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
Fakta tektonik semacam ini menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen, dan dengan karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini.
Oleh karena itulah, Daryono menyebut, dampak gempa Cianjur 21 November 2022 bersifat merusak.
Dia menyebut gempa dangkal dengan kekuatan magnitudo 4-5 bisa merusak secara signifikan.
Karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini gempanya tidak harus berkekuatan besar untuk menimbulkan kerusakan.
"Karena gempanya rata-rata dangkal ya, bisa kurang dari 10 kilometer, bisa kurang dari 15 kilometer, dan itu tidak butuh kekuatan besar misalnya di atas (magnitudo) 7, tapi kekuatan (magnitudo) 4, 5, 6 itu bisa timbulkan kerusakan yang signifikan," jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/GEMPA-DATA-BMKG.jpg)