Gempa Terkini

Mengenal Penyebab Gempa Cianjur yang Sangat Merusak, Simak Ulasannya

Dia memaparkan, gempa Cianjur merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.

Twitter @daryonoBMKG
Menurut Catatan sejarah yang telah dirangkum TribunGayo.com bahwa sudah 14 kali terjadi gempa di Jawa Barat. 

Setidaknya, ada tujuh gempa besar dalam abad ini yang diakibatkan sesar Cimandiri.

Gempa itu antara lain gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982).

Kemudian gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan gempa bumi Sukabumi (2001).

2. Gempa Tektonik Berjenis Kerak Dangkal

Lebih lanjut tentang penyebab gempa Cianjur 21 November 2022, BMKG menjelaskan alasan gempa Cianjur bersifat merusak.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, awalnya menjelaskan beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Cianjur, merupakan dalam kawasan seismik aktif dan kompleks yang menyebabkan rawan dan sering terjadi gempa.

Baca juga: Waspada, Ini 4 Sesar Aktif di Jawa Barat Berpotensi Timbulkan Gempa Bumi

Daryono mengetahui bahwa wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, juga Bandung itu secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks, disebut aktif memang kawasan ini sering terjadi gempa.

Daryono mengatakan, tak hanya rawan gempa, wilayah-wilayah tersebut juga cenderung sering terdampak gempa dangkal.

Hal ini sebab ada beberapa sesar-sesar yang ditemukan di wilayah tersebut.

"Jadi kompleksitas tektonik ini memicu, berpotensi memicu terjadinya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

Fakta tektonik semacam ini menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan rawan gempa secara permanen, dan dengan karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini.

Rumah warga rusak akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). DOK TRIBUNNEWS.COM
Rumah warga rusak akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). DOK TRIBUNNEWS.COM

Oleh karena itulah, Daryono menyebut, dampak gempa Cianjur 21 November 2022 bersifat merusak.

Dia menyebut gempa dangkal dengan kekuatan magnitudo 4-5 bisa merusak secara signifikan.

Karakteristik gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake ini gempanya tidak harus berkekuatan besar untuk menimbulkan kerusakan.

"Karena gempanya rata-rata dangkal ya, bisa kurang dari 10 kilometer, bisa kurang dari 15 kilometer, dan itu tidak butuh kekuatan besar misalnya di atas (magnitudo) 7, tapi kekuatan (magnitudo) 4, 5, 6 itu bisa timbulkan kerusakan yang signifikan," jelasnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved