Tsunami Aceh 2004
Kisah Karamah Tgk Abu Ibrahim Woyla Diceritakan Pernah Meramal Tsunami Aceh 2004
Sebelum terjadinya Tsunami, Abu Ibrahim Woyla pernah mengatakan. “ Air laut akan naik sampai setinggi pohon kelapa.”
Penulis: Intan Mutia | Editor: Mawaddatul Husna
Bahan Makanan Bertambah Secara Tiba-Tiba
Dikisahkan oleh salah satu menantunya yang bernama Teungku Nasruddin, Abu Ibrahim Woyla pernah berkunjung ke almamaternya yaitu Dayah Syekh Mahmud di Blang Pidie.
Ketika itu ia minta disediakan sepiring nasi untuk sarapan, tapi diberitahukan oleh santri bahwa tidak tersedia lauk apapun lagi di dapur.
Abu Ibrahim Woyla kemudian menjawab bahwa ia bisa makan hanya dengan lauk telur, dan diminta kepada santri tadi untuk mengecek persediaan di dapur.
Ajaibnya di tempat penyimpanan telur masih tersisa satu telur lagi, padahal seingat santri tersebut semua telur telah habis untuk dimakan santri lain.

Bertemu dengan Gus Dur
Nuruddin Hidayat, salah satu santri Gus Dur suatu ketika merasa terheran-heran ketika ada tamu.
Gus Dur minta untuk digantikan pakaiannya dengan kain sarung dan peci, seperti ketika mau shalat Idul Fitri.
Seumur-umur ia belum pernah melihat Gus Dur seperti itu.
Rombongan tamu tersebut sampai ditahan-tahan agar tidak masuk rumah dahulu, sampai Gus Dur dipinjami salah satu sarung milik santrinya agar bisa cepat berganti pakaian.
Tamu yang diketahuinya ternyata dari Aceh tersebut berpakaian sederhana, dan memakai celana.
Tamu tersebut diantar oleh aktifitis Aceh.
Perilaku Gus Dur dan tamunya juga aneh.
Setelah keduanya bersalaman, Gus Dur pun duduk di karpet, demikian pula tamunya, tetapi tak ada obrolan diantara keduanya.
Gus Dur tidur, tamunya juga tidur, suasana menjadi sunyi yang berlangsung sekitar 15 menit. Setelah sang tamu bangun, ia langsung pamit pulang, tak ada pembicaraan.