Tsunami Aceh 2004
Kisah Karamah Tgk Abu Ibrahim Woyla Diceritakan Pernah Meramal Tsunami Aceh 2004
Sebelum terjadinya Tsunami, Abu Ibrahim Woyla pernah mengatakan. “ Air laut akan naik sampai setinggi pohon kelapa.”
Penulis: Intan Mutia | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM - Tgk Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama kharismatik yang berasal dari Aceh Barat, terkenal dengan karamahnya yang pernah meramal akan datangnya Tsunami 15 hari sebelum kejadian.
Nama lengkapnya adalah Abu Ibrahim Woyla Teungku (Ustadz/Kiyai) Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen dilahirkan di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M.
Beliau berpulang ke Rahmatullah pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB tanggal 18 Juli 2009 di rumah anaknya di Pasi Aceh Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat dalam usia 90 tahun.
Baca juga: Tsunami Aceh 2004, PLTD Apung Saksi Ganasnya Ie Beuna di Bumi Serambi Mekkah
Selama hidupnya, Abu Ibrahim Woyla pernah belajar selama 12 tahun pada Syekh Mahmud, seorang ulama asal Lhoknga, Aceh Besar yang kemudian mendirikan Dayah Bustanul Huda di Blang Pidie, Aceh Barat Daya.
Selain Abu Ibrahim Woyla, salah satu murid Syekh Mahmud ini adalah Abuya Muda Waly yang kemudian menjadi ulama tersohor di Aceh.
Selain itu, Abu Ibrahim Woyla juga pernah belajar pada Abu Calang (Muhammad Arsyad) dan Teungku Bilyatin (Suak) bersama rekan seangkatannya yang bernama Teungku Adnan Bakongan.
Sejak kecil Abu Ibrahim Woyla dikenal sebagai sosok yang pendiam, ia hanya berkomunikasi jika ada yang perlu disampaikan.
Baca juga: Tsunami Aceh 2004, Gempa 10 Menit Luluhlantakkan Tanah Rencong
Hal ini menyebabkan orang lain tidak berani menanyakan hal-hal aneh yang dilakukannya.
Berikut Deretan Karamah Tgk Ibrahim Woyla
Karamah Bisa Berjalan Cepat
Di masa hidupnya, Abu Ibrahim Woyla dikenal sangat suka berjalan kaki.
Suatu ketika ada seorang tetangganya yang bernama Teungku Muhammad Kurdi Syam sedang menaiki mobil dari Teunom ke Meulaboh.
Baca juga: Mengenang 18 Tahun Tsunami Aceh, 18 Film Karya Sineas akan Ditayangkan, Berikut Jadwal Pemutarannya
Di tengah jalan ia bertemu dengan Abu Ibrahim Woyla dan mengajaknya untuk ikut naik mobil bersamanya.
Ketika itu, Abu Ibrahim Woyla menolaknya dan Teungku Muhammad Kurdi Syam langsung melanjutkan perjalanannya ke Meulaboh.
Ketika tiba di Meulaboh, ternyata Abu Ibrahim Woyla telah tiba lebih dulu padahal ketika di perjalanan tidak ada mobil lain yang memotong laju mobil Teungku Muhammad Kurdi Syam.