Puasa Ramadhan 2023

Ramadhan 2023 Tinggal 52 Hari Lagi, Lupa Jumlah Utang Puasa? Ini Niat Amalan Puasa Qadha

Hal tersebut dilakukan untuk mengganti utang puasa pada Ramadhan tahun lalu yang ditinggalkan.

Penulis: Kiki Adelia | Editor: Rizwan
pontianak.tribunnews.com
Ilusrasi - sambut Ramadhan 1444 H 

TRIBUNGAYO.COM - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI belum menetapkan berapa hari lagi jatuhnya hari pertama puasa atau 1 Ramadhan 1444 Hijriah dalam kalender Masehi.

Banyak masyarakat yang bertanya-tanya dan menanti akan memasuki bulan suci Ramadhan tahun 2023.

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, awal dan akhir puasa Ramadhan ditentukan oleh hilal, seperti dari bulan Sya'ban ke bulan Ramadhan.

Hal tersebut ditandai dengan kemunculan bulan sabit atau hilal.

"Berpuasalah kalian begitu melihat hilal, dan berbukalah kalian begitu melihat hilal. Apabila tidak terlihat, genapkanlah puasa kalian". (Al-Hadis).

Jika dihitung dari sekarang, berarti puasa Ramadhan tinggal 52 hari lagi.

Lantaran, sebelumnya Kemenag RI juga telah menerbitkan kalender islam Hijriah tahun 2023.

Bahwa bulan Ramadhan 2023 diperkirakan akan jatuh dan dimulai pada tanggal 22-23 Maret 2023 mendatang.

Baca juga: Bolehkah Qadha Puasa Pada Hari Jumat? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Dan berdasarkan Surat Ketetapan Bersama (SKB) 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066, Nomor 3, Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Berikut jadwal hari libur nasional dan cuti bersama untuk Hari Raya idul Fitri 2023:

Hari libur nasional jatuh pada hari Sabtu-Minggu yaitu 22-23 April 2023.

Sementara cuti bersama jatuh pada hari Jumat, Senin, Selasa, Rabu yaitu 21, 24, 25, 26 April 2023.

Berdasarkan penentuan tanggal diatas, maka tinggal 52 hari lagi menuju awal puasa Ramadhan 2023, terhitung tanggal hari ini 29 Januari 2023 sampai 22 Maret 2023 mendatang.

Diketahui, sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 2023, umat muslim sebaiknya segera melaksanakan amalan puasa Qadha atau Fidyah.

Hal tersebut dilakukan untuk mengganti utang puasa pada Ramadhan tahun lalu yang ditinggalkan.

Apabila Anda memiliki utang puasa, alangkah baiknya untuk segera diganti.

Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh, Digabungkan dengan Puasa Senin Kamis, Apakah Boleh?

Dilansir dari Tribunpalu.com, amalan Puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan oleh seseorang untuk mengganti puasa wajib yang ditinggalkan, atau karena satu hal yang membuat seseorang batal puasa wajibnya, tetapi tidak ada unsur kesengajaan.

Bagi umat Islam yang meninggalkan puasa wajib, dianjurkan untuk membayar sesegera mungkin agar tidak melupakan jumlah puasa yang terlewat dengan Puasa Qadha atau dengan membayar Fidyah.

Adapun keharusan ini tertuang dalam Al Quran surat Al Baqarah Ayat 184 yang artinya:

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Namun beberapa golongan justru diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

1. Orang sakit

2. Muslim yang sedang bepergian atau musafir

3. Perempuan yang mengalami haid maupun nifas

4. Wanita yang sedang hamil ataupun menyusui

Lalu bagaimana niat puasa Qadha ?

Baca juga: Hikmah Bulan Rajab untuk Sambut Bulan Ramadhan 2023, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Berikut Tribungayo.com tulis

"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ".

Artinya: “Aku berniat untuk meng qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Ketika membaca niat untuk mengqadha puasa Ramadhan, maka niat tersebut cukup diucapkan di dalam hati serta bukan di lisan, sebab tidak disyaratkan untuk talaffuz atau untuk menyebut niat dengan lisannya.

Adapula niat yang diucapkan dalam hati, haruslah sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan puasa, yaitu menjalankan puasa qadha dan berniat untuk puasa mengganti puasa Ramadhan yang diucapkan ketika malam hari sebelum matahari terbit.

Setelah mengetahui bacaan niat puasa qadha, maka kamu juga perlu mengetahui tata caranya.

Adapun tata caranya sebagai berikut:

1. Baca niat puasa qadha di malam jelang puasa (sebelum terbit fajar)

2. Hindari hal-hal yang membatalkan puasa

3. Isi waktu dengan tadarus, Shalawat, dan dzikir

4. Puasa dilaksanakan mulai dari terbitnua fajar hingga terbenamnya matahari

5. Saat tiba waktu berbuka, bacalah doa buka puasa.

Baca juga: Amalkan Doa Ini di Bulan Rajab Agar Berkah Umur hingga Bertemu Ramadhan 2023

Kemudian bagaimana ketentuan dan cara melakukan puasa Qadha?

- Melansir dari tayangan Tanya ustaz Tribunnews.com, Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq MAg menjelaskan bahwa puasa qadha sebaiknya dilakukan sesegera mungkin secara berurutan.

- Diperbolehkan jika membayar hutang puasa tidak bisa secara berurutan, karena alasan tertentu.

- Puasa qadha atau membayar hutang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu Ramadan berikutnya.

- Meng qadha puasa menjelang bulan ramadan diperbolehkan hingga akhir bulan Syaban.

- Mengucapkan niat untuk melaksanakan puasa qadha dengan ikhlas serta benar di dalam hati, pada malam hari sebelum melaksanakan puasa qadha di keesokan harinya atau sebelum sahur.

- Ber puasa qadha, sebanyak puasa Ramadhan yang telah ditinggalkan.

- Membaca doa berbuka puasa qadha yang benar. 

(TribunGayo.com/KikiAdelia)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan 2023? Berikut Perkiraannya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved