Kopi Gayo

Kopi Gayo Didong Runcang Selaras dengan UU Pemajuan Kebudayaan dan Permendagri

Kopi Gayo Didong Runcang  tersebut diselenggarakan Sabtu,18 Februari 2023 hingga Agustus 2023 di Taman Inen Mayak Teri Takengon, Aceh Tengah.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
TribunGayo.com
Reje Merah Mersa Ismail Wahab bersama Fikar W Eda 

Laporan Fikar W.Eda I Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Reje Merah Mersa Ir Ismail menyatakan, kegiatan Kopi Gayo Didong Runcang dinilai telah sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2007, tentang Pedoman Pelestarian dan Pengembangan Adat  Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat.

Kopi Gayo Didong Runcang  tersebut diselenggarakan Sabtu,18 Februari 2023 hingga Agustus 2023 di Taman Inen Mayak Teri Takengon, Aceh Tengah.

"Pemerintah Merah Mersa mendukung kegiatan tersebut," kata Reje Ismail dalam suratnya  No. 140/019/MM/II/2023, tanggal 13 Februari 2023.

Reje Merah Mersa Ir Ismail Wahab  sambut gembira  kegiatan "Kopi Gayo Didong Runcang" di Taman Inen Mayak Teri, Samping Pendopo Takengon.

Taman Inen Mayak Teri masuk dalam wilayah Kampung Merah Mersa yang dijuluki "Jantung Takengon."

Sebelumnya pada penghujung Desember 2022 dan awal Januari 2023, Kampung Merah Mersama bersama Desember Kopi Gayo menyelenggarakan kegiatan seni budaya "Niru Ngupi Morom" di Taman Inen Mayak Teri.

Juga ada bazar UMKM dan pertunjukan seni jalan Lebe Keder mengahdirkan  Reog, Kuda Kepang dari Komunitas Jawa dan didong dari Bintang.

Baca juga: Reje Merah Mersa Ismail Wahab Apresiasi "Kopi Gayo Didong Runcang" di Taman Inen Mayak Teri

"Ketika itu Pj Bupati Aceh Tengah yang baru tiba di Takengon langsung ikut membaur bersama masyarakat dan malamnya ikut baca puisi kopi, bersama Kapolres, Kajari, DPRK dan para seniman," kenang Ismail Wahab.

Selanjutnya terkait dengan kegiatan Kopi Gayo Didong Runcang,  sebagai suguhan untuk wisatawan yang berkunjung ke Tanah Gayo Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang dimulai mulai Sabtu, 18 Februari 2023 dan Minggu, 19 Februari 2023.

Di Aceh Tengah kegiatan dipusatkan di Taman Inen Mayak Teri Samping Pendopo Takengon, mula8pukul 20.00 - 22.30 WIB. Sementara di Bener Meriah digelar di Taman Pedestrian Rembele mulai puk 16.00 WIB sampai 18.30 WIB.

"Kopi Gayo Didong Runcang" dirancang menjadi agenda tetap mingguan dalam rangka mendukung  pembangunan wisata Tanah Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

"Dengan demikian maka setiap pekannya akan ada atraksi seni budaya di Takengon dan Bener Meriah. Ini agenda tetap wisata Tanah Gayo," kata dr Eddi Junaidi SpOG, SH, MKes, pengarah acara Kopi Gayo Didong Runcang, di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Eddi Junaidi akrab dipanggil Eddi Taradita, merupakan Komisaris Utama Taradita Group yang memilik jaringan usaha klinik kesehatan, barbershop, transportasi penumpang (Tardita Utama Prima dan Arfalanthur Insan Taradita),  Bidang IT dan Transporter Limbah Medis.

Dalam waktu dekat akan bangun bengkel di Banda Aceh dan Rumah Sakit di Panton Labu.

Baca juga: Azam Musara Apresiasi "Kopi Gayo Didong Runcang" Setiap Pekan di Aceh Tengah & Bener Meriah

Taradita Group menyediakan total hadiah Rp 50 juta untuk kegiatan "Kopi Gayo Didong Runcang" tersebut.

"Kegiatan ini  merupakan cara kita mendukung pembangunan pariwisata Tanah Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah berbasis kopi, alam, dan seni budaya. Sekaligus kita melestarikan kesenian didong Gayo yang melibatkan generasi Gayo Milenial," kata Eddi Taradita.

Kegiatan ini menggandeng konseptor Founder Desember Kopi Gayo Fikar W.Eda, serta didukung seniman Gayo, Azam Musara dan Yus Oloh Guwel sebagai kurator didong dan kurator seni pertunjukan. 

"Kopi Gayo Didong Runcang" berbentuk festival didong dari masing-masing di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Pesertanya disayaratkan generasi milenial dengan usia maksimum 30 tahun.

Pertunjukan dilakukan setiap Sabtu dan Minggu sampai Juli 2023 nanti.

Selain itu juga akan dihadirkan pertunjukan seni komunitas etnik yang di Aceh di Aceh Tengah dan Bener Meriah serta sanggar-sanggar seni dan sanggar sekolah.

Kurator Didong,  Azam Musara mengatakan bahwa  pihaknya sudah berkomunikasi dan meneliti kecamatan-kecamatan yang akan ambil bagian dalam kegiatan ini.

"Ini merupakan cara baru dalam menghadirkan seni tradisi, sebab bisa dilaksanakan secara berkala. Bagi masyarakat ini adalah agenda wisata yang bisa dinikmati selain kopi dan alam Tanah Gayo," kata Azam Musara yang lama merantau di Jakarta.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Baca juga: Festival Kopi Gayo Didong Runcang di Aceh Tengah & Bener Meriah Berhadiah Rp 50 Juta, Ini Jadwalnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved