Berita Nasional

Polisi Gerebek dan Tangkap 43 Orang di Kampung Aceh di Batam, Ada Banyak Anak-anak tak Sekolah

Pengerebekan Kampung Aceh di Batam, Kepulauan Riau dilakukan tim gabungan jelang Ramadhan, Selasa (21/3/2023) sore. Sebanyak 43 orang ditangkap

Editor: Rizwan
Kompas.com
Tim Gabungan yang terdiri dari Polresta Barelang, TNI, dan Satpol PP Kota Batam meringkus 43 preman yang ada di Kampungaceh Simpang Dam, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (21/3/2023) sore tadi.(KOMPAS.COM/HADI MAULANA) 

Sebab kawasan tersebut tak ada lagi saringan antara anak kecil dan orang dewasa untuk mengkonsumsi narkoba.

Ketika Tribunbatam.id ikut dalam rombongan tim gabungan TNI Polri dan Satpol PP melakukan razia, ditemukan sejumlah anak-anak yang terlihat santai dan begitu cuek dengan adanya penggerebekan tersebut.

Dari pengakuan mereka, sebagian besar anak-anak disana tidak mengenyam pendidikan sekolah dasar.

Melihat kedatangan polisi tentunya mejadi tontonan menarik bagi mereka.

Baca juga: Tipu Puluhan Wanita, Pria 18 Tahun Dibekuk Polisi, Ini Motifnya

Mirisnya lagi, anak-anak disana lebih tahu bentuk alat hisap bong dan sabu dibandingkan hitungan matematika.

Sebab ketika ditanya hitung-hitungan dia hanya tersenyum. Sepertinya mereka tidak mengerti dengan penjumlahan tersebut karena tidak mengenyam pendidikan di sekolah

"Saya gak pernah sekolah, tapi saya bisa baca," sebut seorang bocah berumur 11 tahun saat ditemui Tribunbatam.id di Kampung Aceh, Batam, Selasa (21/3/2023).

Tinggal di gang kecil kawasa kampung Aceh, gadis kecil berinisial Ar ini mengaku sudah tahu bentuk bong dan sabu.

"Banyak ya bong yang di bawa pak polisinya," celoteh bocah tersebut kepada temannya saat polisi melintas dihadapan mereka sambil menenteng barang bukti bong.

Pernyataan bocah ini tentunya sangat membuat penasaran. Tribun mencobaba menanyakan lebih dalam lagi sejauh mana ia mengetahui tentang barang haram tersebut.

Saat ditanyakan tentang masalah sabu dan bong, dia langsung menjelaskannya denga lancar tanpa jeda. 

Dia seolah menguasai materi bahkan bisa menceritakan dengan detailnya.

Akhirnya terungkap setiap hari dia dan kawan-kawannya selalu minta uang kepada rang-orang yang sedang mengkonsumsi sabu di pos atau loket tempat pemakaian sabu yang ada di kawasan Kampung Aceh.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Ayu Indraswari, Ini Sosoknya

Karena keseringan meminta uang kepada para pengkonsumsi sabu, mereka memberikan istilah meminta uang dengan sebutan Deren.

"Kami tiap hari deren ke sana, ada lima atau enam tempat. Sekali deren dapat Rp 5000 satu tempat, lumayan buat kami jajan," sebut Ar dengan polosnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved