Berita Nasional

Polisi Gerebek dan Tangkap 43 Orang di Kampung Aceh di Batam, Ada Banyak Anak-anak tak Sekolah

Pengerebekan Kampung Aceh di Batam, Kepulauan Riau dilakukan tim gabungan jelang Ramadhan, Selasa (21/3/2023) sore. Sebanyak 43 orang ditangkap

Editor: Rizwan
Kompas.com
Tim Gabungan yang terdiri dari Polresta Barelang, TNI, dan Satpol PP Kota Batam meringkus 43 preman yang ada di Kampungaceh Simpang Dam, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (21/3/2023) sore tadi.(KOMPAS.COM/HADI MAULANA) 

TRIBUNGAYO.COM - Pengerebekan Kampung Aceh di Batam, Kepulauan Riau kembali dilakukan tim gabungan jelang Ramadhan, Selasa (21/3/2023) sore.

Tim menangkap sebanyak 43 orang dalam kasus narkoba di Kampung Aceh.

Kisah lain terungkap di Kampung Aceh juga banyak ditemukan anak-anak banyak yang tidak sekolah dan lebih mengenal dengan narkoba.

Mengutip Kompas.com, Rabu (22/3/2023)  tim Gabungan yang terdiri dari Polresta Barelang, TNI, dan Satpol PP Kota Batam meringkus 43 preman yang ada di Kampung Aceh, Simpang Dam, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (21/3/2023) sore.

Tim gabungan juga turut mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya empat bilah senjata tajam, 12 unit sepeda motor tanpa dilengkapi dokumen, 35 bong sabu, 13 unit mesin judi gelper, korek serta timbangan digital.

“43 preman ini kami amankan tengah asik bermain judi gelanggang permainan elektronik (gelper),” kata Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto ditemui di lokasi penggerebekan, Selasa (21/3/2023).

Nugroho mengaku, meski tidak diangkut, tapi mesin judi gelper yang diamankan tim gabungan telah di-police line.

Tim gabungan juga menggeruduk empat loket narkoba.

Diketahui, di tempat tersebut juga disewakan sebagai sarana lokasi pemakaian narkoba.

Baca juga: 9 Laki-laki dan 3 Perempuan di Aceh Ditangkap Polisi, Sita Miras 234 Botol

Alhasil, empat orang tertangkap tangan memiliki sabu.

“Satu di antaranya merupakan wanita,” ungkap Nugroho.

Nugroho mengaku, operasi gabungan ini merupakan kegiatan rutin yang ditingkatkan, terlebih saat jelang Ramadhan guna mengantisipasi penyakit masyarakat (Pekat).

“43 preman tersebut juga akan kami lakukan pengecekan urinenya, sedangkan empat orang yang tertangkap tangan menggunakan sabu akan kami dalami, apakah pemakai atau juga penjual (pengedar),” pungkas Nugroho.

RAZIA KAMPUNG ACEH DI BATAM - Polisi saat mengamankan sejumlah orang dalam razia Kampung Aceh di Batam, Selasa (21/3/2023) sore. Suasana di lokasi saat penggerebekan di sana sempat mencekam. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)
RAZIA KAMPUNG ACEH DI BATAM - Polisi saat mengamankan sejumlah orang dalam razia Kampung Aceh di Batam, Selasa (21/3/2023) sore. Suasana di lokasi saat penggerebekan di sana sempat mencekam. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing) (TribunBatam)

Anak-anak tidak sekolah

Mengutip TribunBatam, Rabu (22/3/2023) Kampung Aceh Kota Batam pantas disebut dengan kawasan darurat narkoba.

Sebab kawasan tersebut tak ada lagi saringan antara anak kecil dan orang dewasa untuk mengkonsumsi narkoba.

Ketika Tribunbatam.id ikut dalam rombongan tim gabungan TNI Polri dan Satpol PP melakukan razia, ditemukan sejumlah anak-anak yang terlihat santai dan begitu cuek dengan adanya penggerebekan tersebut.

Dari pengakuan mereka, sebagian besar anak-anak disana tidak mengenyam pendidikan sekolah dasar.

Melihat kedatangan polisi tentunya mejadi tontonan menarik bagi mereka.

Baca juga: Tipu Puluhan Wanita, Pria 18 Tahun Dibekuk Polisi, Ini Motifnya

Mirisnya lagi, anak-anak disana lebih tahu bentuk alat hisap bong dan sabu dibandingkan hitungan matematika.

Sebab ketika ditanya hitung-hitungan dia hanya tersenyum. Sepertinya mereka tidak mengerti dengan penjumlahan tersebut karena tidak mengenyam pendidikan di sekolah

"Saya gak pernah sekolah, tapi saya bisa baca," sebut seorang bocah berumur 11 tahun saat ditemui Tribunbatam.id di Kampung Aceh, Batam, Selasa (21/3/2023).

Tinggal di gang kecil kawasa kampung Aceh, gadis kecil berinisial Ar ini mengaku sudah tahu bentuk bong dan sabu.

"Banyak ya bong yang di bawa pak polisinya," celoteh bocah tersebut kepada temannya saat polisi melintas dihadapan mereka sambil menenteng barang bukti bong.

Pernyataan bocah ini tentunya sangat membuat penasaran. Tribun mencobaba menanyakan lebih dalam lagi sejauh mana ia mengetahui tentang barang haram tersebut.

Saat ditanyakan tentang masalah sabu dan bong, dia langsung menjelaskannya denga lancar tanpa jeda. 

Dia seolah menguasai materi bahkan bisa menceritakan dengan detailnya.

Akhirnya terungkap setiap hari dia dan kawan-kawannya selalu minta uang kepada rang-orang yang sedang mengkonsumsi sabu di pos atau loket tempat pemakaian sabu yang ada di kawasan Kampung Aceh.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Ayu Indraswari, Ini Sosoknya

Karena keseringan meminta uang kepada para pengkonsumsi sabu, mereka memberikan istilah meminta uang dengan sebutan Deren.

"Kami tiap hari deren ke sana, ada lima atau enam tempat. Sekali deren dapat Rp 5000 satu tempat, lumayan buat kami jajan," sebut Ar dengan polosnya.

Kata-kata deren ini ternyata sudah tidak asing bagi bocah-bocah disana. Walaupun tidak mengenyam pendidikan formal, namuan omongan mereka layaknya orang dewasa. 

Bahkan lokasi tempat penjualan sabu sekaligus tempat penggunaannya dia juga sudab sangat faham.

"Kami datang deren ketempat orang yang makai, setiap hari kami kesana. Kami tau itu bong dan sabu," sambungnya lagi.

Memang sangat disayangkan bocah yang masih berumur 11 tahun ini sudah mengetahui apa itu alat hisap bong dan juga narkoba.

Bahkan pengunaan sabu di Kampung Aceh seolah sudah terang-terangan. 

Kapolres Dobrak Loket Penjualan Sabu

Penggerebekan Kampung Aceh di Batam, Provinsi Kepri sontak membuat kaget puluhan orang yang berada di sana.

Baca juga: Viral Video Babyputie Durasi 2 Menit 26 Detik Beredar di Twitter

Sedikitnya 210 personel gabungan dari TNI/Polri dan Satpol PP terlibat dalam penggerebekan Kampung Aceh di Batam, Selasa (21/3/2023) siang.

Dalam penggerebekan Kampung Aceh Batam itu, terdapat puluhan orang yang diamankan petugas gabungan.

Saat ditangkap, mereka ada yang kedapatan bermain judi.

Ada juga yang tertangkap basah sedang mengonsumsi sabu-sabu.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto memimpin penggerebekan Kampung Aceh di Batam ini.

Ia bahkan ikut langsung menyisir sejumlah lokasi termasuk penjualan sabu-sabu.

Setidaknya ada sekitar enam lokasi loket sabu yang dibongkar pihak kepolisian.

Bahkan polisi juga menemukan sejumlah alat hisap bong dan kemudian dibawa petugas untuk dijadikan barang bukti.

"Bongkar semua ini, dobrak aja kalau di kunci," teriak Nugroho dan kemudian didobrak oleh anggota Sabhara Polresta Barelang.

Baca juga: Harga Daging Sapi di Pasar Griya Bogor Sama Seperti di Aceh Tenggara 

Sebelum dibawa ke Polresta Barelang, puluhan orang ini kemudian dimintai kartu identitas.

Kebanyakan dari mereka tidak mempunyai KTP.

Berbagai alasan keluar dari mulut mereka, ada yang mengatakan KTP tinggal dirumah hingga mengaku hilang.

Kemudian mereka disuruh naik ke mobil truk milik satpol PP dan dibawa ke Polresta Barelang.

Menurut Nugroho, ini merupakan komitmen mereka untuk menindak hal-hal yang mengganggu dan menjadi penyakit masyarakat selama ini.

Dalam penggerebekan Kampung Aceh di Batam ini ada 210 personel yang di turunkan.

Total ada 43 orang yang diamankan karena bermain gelper saat tim gabungan mendatangi mereka.

Kemudian ada juga empat orang yang ditangkap sedang mengonsumsi sabu-sabu.

"Semuanya akan kami cek urine. Ini adalah penyakit masyarakat," sebut Nugroho lagi.

Tidak hanya bong dan mesin judi gelper, polisi juga mengamankan sejumlah kendaraan yakni sepeda motor.

Nantinya motor ini akan diperiksa apakah mempunyai surat-surat yang lengkap.

Terkahir Nugroho mengatakan sangat miris melihat adanya sejumlah lokasi yang dijadikan untuk tempat mengkonsumsi narkoba.

Ia memerintahkan anak buahnya untuk mendobrak kawasan tersebut.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan TribunBatam.id

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved