Berita Viral

Imam Mahlil, Mantan Pegawai BUMN Tempel QRIS Palsu di 38 Masjid, Ini Selengkapnya

Imam Mahlil seorang pelaku yang memasang barcode QRIS palsu di kotak amal Masjid Nurul Iman, Jakarta Selatan akhirnya terungkap.

Editor: Malikul Saleh
Instagram, Tribunnews/ Fahmi Ramadhan
Sosok Imam Mahlil Lubis penempel QRIS palsu di kotak amal masjid 

TRIBUNGAYO.COM - Imam Mahlil seorang pelaku yang memasang barcode QRIS palsu di kotak amal Masjid Nurul Iman, Jakarta Selatan akhirnya terungkap.

Kelakuan Imam Mahlil ini terekam CCTV hingga terungkap sudah tempel QRIS palsu di 38 Masjid.

Sosok pelaku diketahui bernama Imam Mahlil Lubis (39).

Kini Imam Mahlil Lubis telah diamankan oleh Polres Metro Jakarta Selatan pada Selasa (11/4/2023).

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengungkap, Iman telah menempelkan QRIS palsu ke puluhan masjid, mushala, dan tempat umum di daerah Jakarta dan seki

"Beberapa tempat yang sudah ditempel (stiker barcode QRIS palsu) oleh yang bersangkutan itu ada 38 titik, ungkap Auliansyah dalam Konferensi Pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa.

Untuk diketahui, aksi penipuan dengan modus menempelkan barcode QRIS "palsu" yang dilakukan Iman memang menargetkan kotak amal masjid di wilayah Jakarta.

Baca juga: Polres Gayo Lues Buka Pendaftaran Terpadu Calon Siswa Bintara Polri

Pelaku mengincar korban yang hendak bersedekah atau beramal pada saat Ramadhan lewat layanan digital.

Kasus tersebut akhirnya terendus kepolisian setelah rekaman kamera CCTV yang merekam aksi sang penipu beredar luas di media sosial.

Dalam sepekan, Iman dapat menghimpun uang sebesar Rp 13 juta dari penipuan bermodus menempel QRIS amal palsu dalam sepekan.

Jumlah itu merupakan hasil temuan sementara dari rekening dan dompet digital yang dipakai pelaku untuk menghimpun dana hasil penipuan, sejak 1 April 2023 sampai 10 April 2023.

"Sampai saat ini dana yg terkumpul di dalam aplikasi yang dikuasai oleh tersangka Rp 13.060.000," ujar Auliansyah Lubis.

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan masih tetap akan melanjutkan pendalaman terkait hasil penipuan yang dilakukan oleh pelaku.

Pasalnya, penyidik menduga bahwa pelaku memiliki sejumlah rekening yang dipakai untuk menghimpun dana hasil penipuan.

Baca juga: Gawat Dugaan Kebocoran Dokumen KPK di Kementrian ESDM

"Diduga lebih dari satu rekening. Masih kami dalami juga untuk total pastinya," kata Auliansyah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved