Isu Anies Baswedan Akan Ditangkap KPK Benerkah? Informasi dari Denny Indrayana

TRIBUNGAYO.COM - Sebuah kabar mengejutkan mencuat di tengah-tengah masyarakat pada hari Rabu, (21/06/2023).

Kabar tersebut mengatakan bahwa Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, akan segera ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Isu ini disampaikan oleh Denny Indrayana, seorang pakar hukum tata negara yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM.

Dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh publik, Denny Indrayana secara tegas menyebut bahwa Anies Baswedan akan segera menjadi tersangka dalam kasus korupsi yang sedang ditangani oleh KPK.

Ia mengungkapkan bahwa informasi ini diterimanya melalui seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah berulang kali menghubunginya.

Baca juga: Anies Baswedan Diisukan Akan Ditangkap KPK, Benarkah?

Dalam pernyataannya, Denny juga menambahkan bahwa ekspose yang dilakukan oleh KPK kali ini telah memecahkan rekor, yakni sebanyak 19 kali.

Terkait kabar ini, Denny Indrayana mengaku tidak terkejut.

Hal ini mengingat ia pernah menulis sebuah tulisan dengan judul "Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies".

Dikutip dari Tribunnews.com, Dalam tulisan tersebut, Denny mencantumkan bahwa Jokowi menggunakan 9 strategi yang sempurna dalam mempengaruhi kebijakan politik, termasuk menyingkirkan Anies Baswedan.

Kabar mengenai Anies Baswedan yang akan ditangkap oleh KPK ini telah menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat.

Banyak pihak yang menantikan perkembangan lebih lanjut dari kasus ini.

Sementara itu, Anies Baswedan sendiri belum memberikan tanggapan atau klarifikasi terkait isu yang sedang hangat tersebut.

Denny mengaku tidak terkejut mendengar informasi ini.

Baca juga: Syahnaz Adik Raffi Ahmad Diduga Selingkuh dengan Rekan Sesama Artis Sinetron, Rendy Kjaernett

Ia menyatakan, pernah menulis," “Bagaimana Jokowi Mendukung Ganjar, Mencadangkan Prabowo, dan Menolak Anies, di mana dalam tulisan itu ia menyebut Jokowi menggunakan 9 strategi 10 sempurna, yaitu:

1. Pertama, di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden.