Berita Nasional
Didong Dalam Trans Jakarta: Perang Puisi dalam Perut Trans Jakarta
Stasiun keberangkatan bus Trans Jakarta yang berada di lantai dasar Pusat Grosir Cililitan (PGC) mendadak riuh dan padat, pada Minggu, 3 Juni 2012,
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Ruang tunggu itu juga penuh oleh juru foto dan kameramen dari berbagai stasiun televisi.
Mereka mengabadikan pertunjukan di ruang tunggu itu.
Selama 30 menit ruang tunggu Trans Jakarta diisi dengan musik dan puisi.
Baca juga: Didong Dalam Trans Jakarta: Beli Dua Tiket Dengan Kabri Wali
Di bagian lain, sekelompok pria muda mengenakan kaos hijau terang dipadu kain warna orange melilit pinggang dan selempang leher, juga warna orange asyik bercengkrama.
Masing-masing mereka menenteng sebuah bantal kecil seukuran telapak tangan.
Dua orang diantaranya mengenakan kostum hitam dengan hiasan ornamen warna warni.
Kelompok tersebut terdiri dari 12 orang.
Mereka juga riuh, karena mereka juga menepuk-nepuk bantal dengan tangan hingga terdengar seperti gemuruh.
Sesekali terdengar teriakan dan derai tawa. Kelompok ini langsung menuju ruang tunggu Trans Jakarta.
Pada bagian belakang kaos yang mereka kenakan tertulis "Bintang Duta," grup seni didong yang bermarkas Cibubur, Jakarta Timur.
Arloji menunjuk angka 14.30 WIB, ketika tiba satu kelompok lagi di ruang tunggu stasiun Trans Jakarta itu.
Mereka mengenakan kaos oranye dengan kain pinggang dan ikat leher warna hijau terang.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Tengah Serahkan Sembako untuk Keluarga Anak Stunting di Timangan Gading
Kaos mereka bertuliskan "Singkite Ciputat."
“Bintang Duta” dan “Singkite Ciputat” adalah dua grup seni didong yang mengisi ruang bus Trans Jakarta.
Kedua grup itu akan bertanding puisi dalam satu pertunjukan didong tanding atau “didong jalu.”
Penyair dan Deklamator Indonesia Rayakan Hari Didong di PDS HB Jassin TIM Jakarta |
![]() |
---|
Lima Rekomendasi Penting Lahir dari Rakernas Evaluasi Haji 2025 |
![]() |
---|
Perahu Cadik Papua, Koleksi Unik dari Suku Demta Hadir di Museum Kebaharian |
![]() |
---|
Merayakan HAN 2025, "Membaca Museum" Bersama Anak-anak Matahari di Jakarta |
![]() |
---|
Peusijuek Warkop Lampoh di Kemang, Tersedia Kopi dan Hidangan Khas Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.