Berita Aceh

Tabsyir Masykar Dosen STAIN Meulaboh yang Memilih Tetap Mengajar Aleh Ba

"Sebagai seorang muslim tentu apapun yang kita lakukan termasuk mendirikan balai pengajian hanya mengharap keridhaan Allah," ujarnya.

FOTO IST
Tabsyir Masykar Dosen STAIN Meulaboh yang memilih tetap mengajar Aleh Ba. 

"Sebagai seorang muslim tentu apapun yang kita lakukan termasuk mendirikan balai pengajian hanya mengharap keridhaan Allah," ujarnya.

TRIBUNGAYO.COM, MEULABOH - Pribadinya bersahaja dan jauh dari kata mewah.

Ia adalah Tabsyir Masykar, pakar Ilmu Alquran dan Tafsir di STAIN Meulaboh, Aceh Barat.

Tabsyir adalah guree aleh ba (guru alif ba) di Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat Kabupaten Aceh Barat.

Bersama keluarganya, Alumni Al Azhar dan Universitas Omdurman Sudan ini mendirikan sebuah Balai pengajian "Jambo Raudhatul Qur'an" bagi anak-anak di desanya.

Baca juga: Tgk H Nuruzzahri Yahya Resmikan Balai Pengajian Ummul Mahabbah di Takengon

Ia bertekad memberantas buta huruf Alquran di kampung halamannya.

Di atas Balee itu kini ada puluhan anak-anak belajar Alquran dari mulai Aleh Ba, tajwid dan ilmu agama dasar lainnya.

Pengabdiannya di pedalaman memberikan dampak yang lebih besar dan bermakna.

Setiap hari, Tabsyir membagi ilmu dan waktu bersama mereka.

Ia menggambarkan potret inspiratif tentang kegigihan dan pengorbanan kepada generasi mendatang.

balai 2
Keseharian Tabsyir Masykar Dosen STAIN Meulaboh yang memilih tetap mengajar aleh ba. Foto IST

Meskipun hidup sederhana, rasa syukur dan kebahagiaan terpancar dari wajah anak-anak itu, yang kini merasa terhubung dengan ajaran agama, mauidhah dan hikmah yang lebih dalam.

Selain itu Tabsyir juga aktif menyampaikan dakwah dari mimbar ke mimbar dan pengajian sejak tahun 2015.

Namun balai pengajian itu tak pernah ia tinggalkan meskipun di tengah kesibukannya, bahkan ia telah mengurangi jadwal di luar agar bisa lebih fokus mengajar di Balee tersebut.

"Sebagai seorang muslim tentu apapun yang kita lakukan termasuk mendirikan balai pengajian hanya mengharap keridhaan Allah.

BALAI 3
Tabsyir Masykar sedang berbincang dengan salah seorang santri. (Foto Kiriman Muhammad Nasril)

Melihat kondisi sekitar tempat tinggal saya banyak sekali anak-anak belum bisa membaca Alquran, bukan hanya anak-anak saja, bahkan orang tuanya pun sebahagian belum bisa baca Alquran.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved