Berita Nasional
Pasutri Ini Tiga Tahun Berjuang untuk Miliki Anak Tapi Malah Tertukar di Rumah Sakit
Dian teramat syok, begitu pula dengan suaminya, Hartono. Dian bahkan dua kali ambruk di Mapolres Bogor setelah mendengar hasil tes DNA bayi tertukar.
Pasutri Ini 3 Tahun Berjuang untuk Miliki Anak, Tapi Malah Tertukar di Rumah Sakit
TRIBUNGAYO.COM - Cerita lain terungkap kisah bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor.
Bayi yang selama ini dirawat Siti Mauliah, ibu rumah tangga warga Ciseeng, Bogor, ternyata merupakan hasil progam hamil pasangan Dian dan Hartono.
Pasangan suami istri (Pasutri) Dian dan Hartono tidak langsung dikaruniai anak di tahun pertama pernikahan mereka.
Mereka harus berjuang untuk mendapatkan buah hati dengan mengikuti program hamil.
Selanjutnya pada tahun ketiga pasangan Dian dan Hartono memperoleh anak yang dilahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor.
Baca juga: Isak Tangis dan Berpelukan 2 Ibu Warnai Penyelesaian Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Ini Kronologinya
Dan belakangan bayinya tertukar degan bayi yang dilahirkan Siti Mauliah di rumah sakit yang sama.
"Kurang lebih mau 3 tahun," kata Kuasa hukum Dian, Binsar Aritonang.
Binsar bercerita, satu tahun pernikahan kliennya langsung berusaha keras demi bisa memiliki anak.
"Sejak menikah butuh effort lebih untuk punya anak," kata Binsar saat ditelepon TribunnewsBogor.com pada Senin (28/8/2023).
Usaha Dian dan Hartono memiliki buah hati dijalani selama satu tahun lamanya. "Kurang lebih satu tahun setengah effort," jelasnya.
Dian dan Hartono melakukan program hamil dan konsultasi ke sejumlah klinik dan dokter.
Baca juga: Kasus Tertukarnya Bayi di RS Sentosa Bogor, 15 Perawat Dikenakan Sanksi Mulai SP1 hingga Nonaktif
"Kurang lebih 1 tahun setengah effort sampai datang ke klinik kesehatan dan dokter untuk bisa memiliki keturunan anak," katanya.
Sampai akhirnya Dian kemudian dinyatakan hamil anak pertama. Ia lantas melahirkan secara caesar di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.
Dian berkukuh, bayi yang ia lahirkan mengenakan gelang penanda atas nama dirinya.
Karena itulah Dian sangat yakin bayi yang sudah ia upayakan bersama suaminya ini tidak tertukar dengan Siti.
Namun sebaliknya, Siti Muliah sejak awal justru merasa bayinya tertukar pasca persalinan di RS Sentosa Bogor.
Karena sangat diinginkan sejak awal memiliki anak, Dian dan Hartono sangat amat menyayangi anaknya tersebut.
Baca juga: Pores Gayo Lues Periksa Tujuh Saksi Kasus Penemuan Jasad Bayi di Sungai
"Apalagi anak pertama ini amat sangat dinantikan saat hamil itu.," kata Binsar.
Namun kenyataan justru berkata lain. Berdasar hasil tes DNA dari Puslabfor Polri menyatakan bahwa bayi Dian tertukar dengan anak keempat dari pasangan Siti Mauliah dan Muhammad Tabrani.
Dian teramat syok, begitu pula dengan suaminya, Hartono. Dian bahkan dua kali ambruk di Mapolres Bogor setelah mendengar hasil tes DNA bayi tertukar.
Suaminya bahkan lunglai di tengah gegap gempita taburan senyum bahagia dari pihak Siti Mauliah yang sudah teramat keras mencari keberadaan anak kandungnya.
Baca juga: Mayat Bayi di Gayo Lues Ditemukan Kepala Desa Saat Menjala Ikan di Sungai, Begini Kronologinya
"Kalau kedekatan pasti deket banget," kata Binsar Aritonang.
Sama-sama Lahir Caesar
Dian dan Siti Mauliah sama-sama melahirkan di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.
Keduanya pun melahirkan bayi berkelamin sama, yakni laki-laki secara caesar.
Yang membedakan adalah, Siti Mauliah melahirkan anak keempatnya. Sedangkan Dian melahirkan anak pertama, buah hati yang sudah diupayakan lewat program hamil selama satu tahun lebih.
Binsar Aritonang bercerita saat melahirkan kliennya sempat dibawa ke ruang perawatan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kepala Desa di Gayo Lues Temukan Mayat Bayi Laki-laki Baru Lahir di Sungai Uluh Aih
"Sehabis proses bersalin agak lama ibu D dipindah ke ruang rawat, kurang lebih 2-3 jam, baru tuh dibawa (bayinya)," kata Binsar saat ditelepon TribunnewsBogor.com Senin (28/8/2023).
Dian dan Hartono meyakini bayi yang pertama kali dipertemukan dengannya saat itu adalah yang sampai saat ini mereka rawat.
"Yang dilihat pertama saat diadzankan ya itu (bayinya) yang diadzankan," katanya.
Memang, saat istrinya menjalani persalinan, Hartono agak terlambat tiba di RS Sentosa.
Hartono saat itu baru pulang dari mudik ke kampung halaman lantarang orangtua Hartono meninggal dunia.
"Beberapa hari sebelum melahirkan, orang tua suami D meninggal, orang tua laki-laki.
Jadi harus kembali ke rumah orang tua di daerah suami, di Jawa," kata Binsar.
"Saat melahirkan, suaminya langsung balik lagi ke Bogor," kata Binsar Aritonang.
Walau begitu, Hartono meyakini tetap fokus melihat wajah anaknya saat diadzankan.
"Fokus sih fokus, yang mengadzankan langsung suaminya kan, setelah itu baru dibawa ke ruang perawatan," katanya.
Pasien di RS Sentosa Langsung Turun
Manajemen Rumah Sakit Sentosa, Bogor, mengeluhkan penurunan kunjungan pasien pasca ramainya kasus bayi tertukar di rumah sakit tersebut setahun lalu dan belakangan ramai jadi perbincangan publik.
"Jelas dampaknya sangat dirasakan, pasien menurun jauh," kata Gregg Djako, juru bicara Rumah Sakit Sentosa kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).
Gregg mengatakan, pasca kejadian ini pihaknya telah menjatuhkan sanksi nonaktif kepada 5 petugas rumah sakit yang diduga terlibat menangani pasien persalinan di RS tersebut yang mengakibatkan 2 bayi tertukar.
Rumah Sakit Sentosa Bogor, tempat Siti Mauliah dan Dian melahirkan bayi mereka setahun lalu dan kemudian tertukar.
Manajemen RS Santosa sudah menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Siti Muliah, keluarga pasien asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, yang dirugikan akibat bayinya tertukar dengan bayi pasien lain dari orangtua bernama Dian.
Gregg berharap segala permasalahan terkait dengan kekeliruan yang dibuat oleh staf rumah sakitnya agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Ini karena pihak manajemen juga memilikirkan keberlangsungan layanan di RS tersebut di mana terdapat 300 karyawan yang menggantungkan hidupnya bekerja di sana.
"Rumah sakit juga memikirkan nasib ratusan karyawannya imbas dari kejadian ini.
Kita harus akui ada 300 lebih karyawan yang bekerja di dalamnya, menggantungkan hidupnya di situ bersama keluarganya," kata Gregg Djako.
"Mereka untuk sementara dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan, untuk sementara secara administrasi artinya tidak melayani kesehatan.
Kami melihat perkembangan kasus ini sejauh mana," ungkap Gregg tentang lima staf RS yang kini dinonaktifkan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Bayi Tertukar di Bogor, Dian dan Hartono Tiga Tahun Berjuang Memiliki Anak
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News
kasus bayi tertukar
Rumah Sakit Sentosa
Bogor
Siti Mauliah
Dian dan Hartono
TribunGayo.com
berita gayo terkini
Agus R Sarjono Luncurkan Kumpulan Puisi Terbaru “Seperti Puisi” di PDS HB Jassin |
![]() |
---|
Rektor ISI Padang Panjang Buka “Gala Teater" |
![]() |
---|
"Terbuang dalam Waktu" dan "Pintu" Dipentaskan di Gala Teater ISI Padang Panjang |
![]() |
---|
Mengenang Joko Pinurbo, Malam Apresiasi Sastra di Perpustakaan Baca Tebet Jaksel |
![]() |
---|
Tata Suara Dalam Film, Sisi Penting yang Sering Terlupakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.