PILU Kakek 70 Tahun Hidup Terlantar di Jalanan, Dulunya Tinggal di Komplek Mewah: Anaknya Tak Peduli

Kisah pilu kakek berusia 70 tahun ini bermula ketika ia ditemukan luntang-lantung di pinggir jalan sekitar sebulan yang lalu.

|
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
TribunTrends.com
Pilu kakek 70 tahun hidup terlantar di jalanan, dulunya Tinggal di Komplek Mewah. 

PILU Kakek 70 Tahun Hidup Terlantar di Jalanan, Dulunya Tinggal di Komplek Mewah: Anaknya Tak Peduli

TRIBUNGAYO.COM - Kisah pilu seorang kakek berusia 70 tahun yang harus mengalami nasib tragis di umurnya yang senja.

Di masa tuanya, seharusnya mendapatkan perlindungan, kasih sayang, dan perhatian dari anak dan keluarga.

Kakek ini justru harus menjalani hidup terlantar di jalanan seorang diri, tanpa ada yang peduli padanya.

Bahkan, fakta yang mengejutkan adalah bahwa kakek ini sebenarnya dibuang dan sengaja diterlantarkan oleh anak kandungnya.

Baca juga: Kisah Pilu di Gayo Lues, Orang Sakit Ditandu Beramai-ramai, Warga: Akses Jalan Rusak Parah 8 Km

Sementara sang anak hidup dengan senang di kompleks mewah.

Dimana sebelumnya, kakek ini juga pernah tinggal di kompleks mewah yang sekarang menjadi tempat tinggal anaknya.

Namun, entah apa yang mendorong sang anak untuk tega mengusir ayahnya yang sudah berusia senja ini dari rumah yang dulu juga pernah dihuni oleh sang kakek.

Kakek berusia senja
Ilustrasi- Seorang anak tega mengusir sang ayah yang berusia senja.

Kisah pilu kakek berusia 70 tahun ini bermula ketika ia ditemukan luntang-lantung di pinggir jalan sekitar sebulan yang lalu.

Kondisinya yang sangat memprihatinkan memaksa aparat kepolisian setempat untuk segera mengambil tindakan.

Kakek tersebut kemudian dibawa ke Dinas Sosial Tangerang Selatan (Tangsel) dengan harapan dapat membantu mengatasi masalahnya.

Baca juga: Pilu, Seorang Ibu Diduga Alami Baby Blues Hendak Buang Bayinya di Rel Kereta Api, Kenali Penyebabnya

Pihak Dinas Sosial Tangsel dengan sigap menerima kakek tersebut dan mencoba untuk mencari alamat tinggalnya.

Mereka berharap dapat menghubungi keluarganya untuk memberikan informasi tentang keberadaan sang kakek dan membantu mereka untuk bertemu kembali.

Ternyata, kakek ini tinggal di sebuah kompleks mewah di bilangan Kota Tangerang.

kakek ini tinggal di sebuah kompleks mewah
Ilustrasi- Kakek ini dulunya tinggal di sebuah kompleks mewah.

Setelah berhasil ditemukan alamatnya, sang kakek kemudian dikembalikan ke tempat tinggalnya yang dulu.

Namun, nasib malang sang kakek harus menghadapi realitas pahit bahwa ia kembali ditelantarkan oleh anaknya.

Bahkan, di pos satpam kompleks mewah tempat tinggalnya, ada tulisan yang sangat menyedihkan yang melarang sang ayah untuk masuk.

Tulisan tersebut menjadi bukti nyata betapa sang anak mengusir ayahnya dari kehidupannya yang nyaman di kompleks mewah tersebut.

Baca juga: Pilu, Bayi 4 Bulan di Bogor Alami Luka Serius Usai Disiram Air Panas, Diduga Pelaku Ibu Kandungnya

Melansir dari TribunJakarta.com pada Senin (11/9/2023) hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Tangsel, Nazmudin saat menghadiri acara seminar parenting yang diadakan Griya Yatim Dhuafa di Graha Widya Bhakti, Puspiptek, Setu, Tangsel, Sabtu (9/9/2023).

"Banyak kejadian banyak orang tua yang oleh anaknya sengaja tidak diurus," kata Nazmudin.

"Usia 70, udah pikun dia," imbuhnya.

Kasi Pemakaman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta), Nazmudin, di TPU Jombang, Senin (25/1/2021). Kini Nazmudin bertugas di Dinas Sosial Tangsel.

Baca juga: Pilu, Anak Berusia 7 Tahun Tewas Ditangan Ibu Kandung, Pelaku ODGJ

Nazmudin menceritakan kala petugas Dinas Sosial Tangsel mengembalikan sang ayah kepada anaknya. Justru penolakan, bahkan pengusiran yang terjadi.

"Sampai itu dibikin tulisan begitu, jika ada orang ini jangan dikasih akses masuk. Di depan sekuriti ditulis, kalau ada bapak ini, mohon tidak diterima."

"Sempat diterima katanya, dibuang lagi. Muncul lagi tulisannya. Jadi si bapak itu dikeluarin lagi," lanjut Nazmudi menjelaskan.

Kini, ayah malang itu dirawat di Dinas Sosial DKI Jakarta.

Sebab berdasarkan pemeriksaan, ia ber-KTP ibu kota.

"Sekarang dititip ke Dinsos DKI, kan kita kalau keluarga tidak ditemukan atau tidak diterima keluarga kita taro di Dinsos, di mana nih alamat KTPnya, atau di mana dia pernah buat KTP, hasil retina dan sidik jarinya kan kebaca," ujarnya.

Nazmudin baru dua bulan bertugas di Dinas Sosial. Kasus penelantaran orang tua ini langsung membuatnya syok.

Ia sontak beristighfar dan berharap hal serupa tidak terjadi padanya.

"Banyak kasus begitu, bukan di Tangsel aja, cuma telantarnya di sini."

"Ya Allah ya Robbi, saya kan sudah tua, Astaghfirullah, jangan sampai kita."

"Kita mikir kita pas udah tua, jangan sampai, saudara kita, anak kita yang kita kenal (menelantarkan). banyak, bukan hanya satu kasus," pungkasnya. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved