Kisah Inspiratif

Kisah Fatimah Penjual Buah di Gayo Lues, Lapak Sering Digusur, Tetap Semangat Demi Kebuhan Hari-hari

Fatimah berjualan buah dengan mobil carry pickup di dekat lampu merah Simpang Lima empat di samping Bank Aceh Syariah Blangkejeren.

Penulis: Rasidan | Editor: Rizwan
TribunGayo.com/Rasidan
Fatimah (55) penjual buah di mobil carry pickup di dekat lampu merah Simpang Lima empat di samping Bank Aceh Syariah Blangkejeren Gayo Lues 

TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Fatimah (55) penjual buah yang sempat digusur dari depan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) atau di depan Pendopo Bupati Gayo Lues, kini terpaksa membuka lapak baru.

Lapak untuk jualan buah dengan mobil carry pickup di dekat lampu merah Simpang Lima empat di samping Bank Aceh Syariah Blangkejeren.

Pengusuran karena alasan mau dibangun Kantor Dekranasda Kabupaten yang saat ini sudah rampung dibangun sekitar setahun yang lalu.

Akan tetapi  hingga saat ini belum berfungsi gedung tersebut.

Meski sempat digusur, tetapi berjualan buah tetap dijalani pekerjaan harus dijalani demi kebutuhan hari-hari.

Kini pedagang buah Fatimah asal kampung Jawa di kecamatan Blangkejeren tersebut, terpaksa membuka lapak dengan berjualan di atas bak mobil pick jenis Carry.

Baca juga: Kisah Cek Agam Pengusaha Bengkel yang Sempat Bangkrut, Kini Jadi Penjual Aneka Kue di Aceh Tenggara

Baca juga: Kisah Sukses Risa Dara Meutya, Berawal dari Iseng Membuat Kue Kini Penjualannya Sampai Keluar Daerah

Kini, setelah lapaknya digusur bersama lapak pedagang buah lainnya, pendapatannya sempat menurun drastis, akan tetapi ia tetap berdoa  dan yakin barang dagangannya akan laris dan mampu mendapatkan keuntungan kembali.

Setelah ia menjalani berdagang atau jualan buah-buahan tersebut sekitar 1,5 tahun terakhir ini, ia mampu membiayai anaknya sekolah dan kuliah, selain itu mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Sedih rasanya disaat dagangannya  sedang laris-laris manisnya, tiba-tiba digusur  dan dipaksa pindah untuk cari lapak baru sendiri, hal itu sempat terpukul para pedagang buah sebelumnya.

Bahkan pendapatan juga  anjlok," sebut Fatimah kepada Tribungayo.com, Rabu (4/10/2023).

Ia mengaku, manis pahitnya kini telah dilalui dalam setahun terakhir ini, bahkan sempat mengalami rugi pasca lapaknya digusur sebelumnya.

Karena buah-buahan sempat tidak laku dan terjual, sehingga busuk dan harus di buang begitu saja.

(TribunGayo.com/Rasidan)

Baca juga: Kisah Perjuangan Ardianto 12 Tahun Tekuni Usaha Pembuatan Plat Nomor Kendaraan di Gayo Lues

Baca juga: Kisah Joko Pramono Sudah 7 Tahun Mencari Nafkah Sebagai Penjual Siomay Keliling di Aceh Tenggara

UPDATE Kisah Inspiratif lainya di Tribungayo.com

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved