Kisah Inspiratif
Kisah Sarki Penjual Keripik di Perbatasan Gayo Lues- Takengon yang Buka 24 jam
Kiosnya buka 24 jam, bahkan kalau pada siang hari hampir setiap hari dijaga oleh istri atau gantian dengan anak perempuannya.
Penulis: Rasidan | Editor: Mawaddatul Husna
Kisah Sarki Penjual Keripik di Perbatasan Gayo Lues- Takengon yang Buka 24 jam
Laporan Rasidan | Gayo Lues
TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Salah satu pedagang keripik atau makanan ringan di Ise-ise kecamatan Pantan Cuaca, Gayo Lues perbatasan dengan Takengon, Aceh Tengah, bernama Sarki (60).
Bapak enam orang anak itu telah lama berjualan keripik di Ise-ise perbatasan Gayo Lues- Takengon.
Bahkan kios yang dimiliki Sarki dibuka selama 24 jam, dan setiap pengendara yang melintas bisa setiap saat mampir di kios tersebut.
Baca juga: Harga Cabai Merah di Gayo Lues Kini Berangsur Turun
Selain menjual keripik maupun makanan dan minuman ringan, ia juga menyediakan pondok terbuka untuk tempat berteduh bagi pengguna kendaraan yang ingin beristirahat, atau singgah sembari membeli oleh-oleh atau makanan lainnya di kios itu.
Meskipun tidak setiap saat atau setiap jam ada pengendara yang melintas dari Blangkejeren ke Takengon atau dari Gayo Lues ke Banda Aceh maupun sebaliknya, tetapi kios miliknya selalu buka 24 jam.
Baca juga: Persiapan Pemilu Serentak 2024, Personel Polres Gayo Lues Dilatih Pengamanan Dalmas dan TPS
Di kios tersebut ia menyediakan atau menjual berbagai makanan dan minuman ringan, selain keripik dengan berbagai jenis tersebut. Bahkan ia juga menyediakan minuman kopi Gayo asli.
"Kiosnya buka 24 jam, bahkan kalau pada siang hari hampir setiap hari dijaga oleh istri atau gantian dengan anak perempuannya.
Tetapi kalau pada malam hari, ia yang selalu menjaga kiosnya itu dan terkadang didampingi istrinya juga," kata Sarki kepada TribunGayo.com, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: Kisah Zubaidah Penjual Sayur Masak di Gayo Lues, Bermodalkan Gerobak Sorong
Dengan usahanya itu, ia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke Perguruan Tinggi.
Anak-anaknya ada yang berkuliah ke Banda Aceh dan Takengon, Aceh Tengah.
Ia menyebutkan ada beberapa kios penjual keripik dan makanan ringan lainnya di Ise-ise perbatasan Gayo Lues dengan Takengon itu, tetapi tidak buka 24 jam seperti kiosnya sendiri.
Sebenarnya kuncinya kata Sarki, salah satunya kita harus ramah dengan pelanggan atau pengendara yang melintas dan singgah di kios.
Baca juga: Polres Gayo Lues Gencarkan Patroli Jelang Pemilu 2024
Selain itu juga harus selalu melayani pelanggan dengan baik, meskipun terkadang hanya menumpang duduk dan istirahat sebentar di pondok tersebut.
Tetapi ia selalu, bersikap ramah kepada setiap orang.
Ini merupakan salah satu kuncinya yang diterapkan kepada pelanggan atau pengendara yang melintas di perbatasan Ise-ise, Gayo Lues dan Takengon, Aceh Tengah. (*)
Update Kisah Inspiratif Lainnya di TribunGayo.com
kisah inspiratif
Sarki
penjual keripik
Gayo Lues
Takengon
Aceh Tengah
Blangkejeren
TribunGayo.com
berita gayo terkini
HIS
Dibalik Suasana Pagi Pasar Paya Ilang Takengon Tersimpan Tekad Kuat, Salati: Demi Anak-anak |
![]() |
---|
Sosok Khalimah, Seorang Ibu dan Guru Inspiratif di Bener Meriah |
![]() |
---|
Kisah Fadli di Aceh Tengah, Petani Kopi Gayo Raih Gelar Doktor dengan Nilai Cumlaude |
![]() |
---|
Sosok Mohammad Amin Usman, Putra Aceh Bangun Bengkel Pesawat Terbang |
![]() |
---|
Kisah Pemuda Cabe Asal Kalimantan Selatan, Berjualan Aksesoris hingga Blangkejeren Gayo Lues |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.