Berita Aceh Selatan

Anggota DPR RI, Rafly Kande dan Warga Menggamat Sepakat Tolak Mafia Tambang

Rangkaian kunjungan kerja masa Reses di Kabupaten Aceh Selatan dilakukan Politisi PKS tersebut dengan berdialog langsung mendengar aspirasi masyarakat

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Khalidin Umar Barat
For Tribungayo.com
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rafli 

Laporan Fikar W.Eda I Aceh Selatan

TRIBUNGAYO.COM, ACEH SELATAN -  Anggota Komisi VI DPRI Rafly Kande dan warga Menggamat Kabupaten Aceh Selatan, mendeklarasikan tolak mafia tambang di daerah yang terkenal kaya akan emas dan mineral itu.

Rangkaian kunjungan kerja masa Reses di Kabupaten Aceh Selatan dilakukan Politisi PKS tersebut dengan berdialog langsung mendengar aspirasi masyarakat.

Di Kecamatan Kluet Tengah misalnya, Rabu (25/10/2023), Rafly melakukan pertemuan dengan kaum ibu di Gampong Lawe Melang serta mengunjungi Gampong Kuta Indarung dan Si Urai-urai.

Hingga sore hari Rafly juga melakukan serapan aspirasi warga di pasar bertingkat Kotafajar.

Rafly mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menyerap berbagai aspirasi masyarakat dari sejumlah kalangan di pelosok Aceh Selatan, baik dari sisi sosial, ekonomi dan pemerataan pembangunan" ujarnya

Menurutnya ada persoalan yang menarik dan menyita perhatian sejumlah pihak di Aceh Selatan beberapa waktu lalu yang juga menjadi perhatiannya, salah satunya adalah aktivitas pertambangan di Aceh Selatan yang berdampak pada lingkungan dan keresahan masyarakat di Kluet Tengah

"Ini adalah bukti bahwa sektor tambang tidak dikelola dengan baik, sehingga memunculkan persoalan di masyarakat dan dapat menyebabkan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat, " ucap Rafly.

Anggota DPR-RI Fraksi PKS ini menyebutkan, bicara masalah tambang dirinya ingin di Aceh segera terbentuk regulasi Badan Pertambangan Aceh, sehingga kekayaan mineral di Aceh dapat terjaga dan melahirkan manfaat bagi masyarakat Aceh.

"Kami berkomitmen menolak mafia tambang di Aceh khususnya Aceh Selatan, untuk itu kami terus memperjuangkan agar terbentuknya regulasi tentang badan pertambangan Aceh," ucapnya.

Rafly menilai, selama ini aktivitas pertambangan di Aceh Selatan kerap melahirkan berbagai masalah baik dengan masyarakat maupun pemerintah, menurutnya hal ini disebabkan tidak adanya komitmen dan ketegasan dari pemerintah untuk mengatur hal itu, sehingga memunculkan praktik mafia tambang.

"Mafia tambang adalah musuh masyarakat, mereka hadir untuk mengeruk hasil alam di Aceh Selatan dan meninggalkan alam yang rusak dan berbahaya bagi masyarakat, kita semua harus berpartisipasi untuk menolak mafia-mafia tambang," ulasnya.

Disisi lain, Rafly yang merupakan seniman parlemen ini terus aktif menyuarakan persoalan lain yang kerap dirasakan masyarakat, diantaranya keterbatasan jaringan internet di berbagai wilayah di Aceh Selatan.

"Selama menjabat sebagai anggota komisi VI DPR RI kita fokus dan mendorong Telkom untuk melahirkan program perluasan jaringan internet ke daerah-daerah area yang sebelumnya masih blank spot seperti Buloh Suma, Kluet Raya, Samadua dan daerah lainnya di Aceh Selatan," terang Rafly.(*)

Baca juga: WALHI Aceh Tolak Tambang Emas PT LMR di Aceh Tengah, Dokumen Dikirim ke KLHK dan Kantor Pusat LMR

Baca juga: WALHI Aceh Kutip Prof Tajuddin Bantacut, Tambang Emas Timbulkan Dampak Buruk

Baca juga: Mucikari PSK Ditangkap di Aceh Tengah, Polisi Sebut Ada Hotel Lemah Pengawasan, Begini Modus Pelaku

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved