BKSDA Belum Berhasil Giring Gajah Liar, Warga Bener Meriah Geram dan Hadang Pemulangan Gajah Jinak

BKSDA Belum Berhasil Giring Gajah Liar, Warga Bener Meriah Geram dan Hadang Pemulangan Gajah Jinak

Laporan Bustami | Bener Meriah 

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Dua ekor gajah jinak dari BKSDA Aceh kembali dihadang oleh warga Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Senin (30/10/2023).

Penghadangan yang dilakukan dengan alasan proses penggiringan gajah liar yang dilakukan pihak BKSDA di Kampung Negeri Antara belum tuntas dilaksanakan.

Hal tersebut membuat warga geram hingga menghadang pemulangan dua ekor gajah jinak tersebut.

Reje Kampung Negeri Antara, Riksanadi saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa dua gajah yang akan diangkut untuk dibawa ke Banda Aceh, namun tidak diizinkan warga setempat.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Kian Pedas di Bener Meriah Tembus Rp 38.000/Kilogram

"Sudah beberapa kali gajah jinak ini akan dibawa, tapi tidak diizinkan warga, karena pekerjaan belum tuntas," ujar Riskanadi kepada TribunGayo.com, Selasa (31/10/2023).

Kata Riskanadi, dua ekor gajah tersebut difungsikan untuk menggiring kawanan gajah liar yang terus menghantui warga setempat.

Masyarakat akan mengizinkan gajah itu pulang apabila penanganan kawanan gajah liar di kawasan pintu Rime Gayo sudah tuntas di laksanakan.

Baca juga: Harga Emas di Bener Meriah Turun Rp 10.000/Gram Pada 31 Oktober 2023

"Dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir, BKSDA belum menunjukan penanganan serius terhadap konflik gajah.

Sehingga hal tersebut membuat masyarakat saya terus dihantui persoalan ini, kebun- kebun dan rumah acap kali rusak diamuk kawanan gajah itu," kata Riskanadi.

Katanya lagi, persoalan gajah di kawasanya tersebut sudah berlangsung cukup lama, bahkan tak hanya di Kampung Negeri Antara.

Kini kawanan gajah liar tersebut juga menghantui lima kampung lainnya di Kecamatan Pintu Rime Gayo, yakni Ulu Naron, Perdamaian, Pancar Jelobok dan Pantan Sinaku.

Baca juga: Panwaslih Bener Meriah Ultimatum Parpol Supaya Turunkan Baliho Bacaleg

Puluhan hektar kebun pun sudah dirusak begitu juga lebih 20 rumah warga yang juga sudah dirusak gajah selama tujuh bulan terakhir.

Tapi hingga saat ini belum ada penanganan serius dari pihak BKSDA.