Berita Bener Meriah

Kesaksian Pak Senang, Buntul Sara Ine Tempat Desember Kopi 2023 Pernah Ludes erbakar Kala Konflik

Bahkan Buntul Sara Ine dan beberapa kawasan sekitarnya, seperti Kem, ditetapkan sebagai zona merah pada tahun 2000.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Khalidin Umar Barat
For TRIBUNGAYO.COM
Azzam Pegayon berusaha menggerakkan potensi warga melalui pendidikan dan seni budaya di Buntul Sara Ine 

Laporan Fikar W.Eda I Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Dusun Buntul Sara Ine, Desa Seni Antara, Kecamatan Permata Bener Meriah menjadi tempat penyelenggaraan even tahunan Desember Kopi Gayo 2023.

Sejumlah seniman dari berbagai daerah dan pelaku usaha mikro kecil menengah akan hadir ke dusun itu menggelar Kemah Seni dan bazar UMKM, pada 9 Desember 2023.

Buntul Sara Ine sejak 1984 sudah tercatat dan masuk dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah. Masa itu, dusun ini sangat terpencil karena letaknya di pedalaman. Di sana kemudian "dirukah" atau dipugar menjadi perkebunan kopi.

Baru dusun ini baru benar-benar terbuka, karena secara kebetulan, pada tahun 1990-an Jalan KKA dibangun melintasi dusun itu.

Sejak itu memang, Dusun Buntul Sara Ine, Kem yang ada di Desa Seni Antara, bergerak sangat maju. Tanaman kopinya bagus. Warga pun mulai datang dan bermukim.

Pak Senang adalah salah seorang guru perintis di sekolah dasar Buntul Sara Ine. Bangunan sekolah terbuat dari kayu dan atapnya daun temboro.

Namun tragedi datang. Konflik keamanan di Aceh pecah pada 1990-an. Tentu berimbas ke dusun ini.

Bahkan Buntul Sara Ine dan beberapa kawasan sekitarnya, seperti Kem, ditetapkan sebagai zona merah pada tahun 2000.

Warga makin getir dan ketakutan, Dusun Buntul Sara Ine dibakar habis. Hanya tinggal sisa mushola, saksi kejamnya konflik. Mushola itu masih berdiri sampai sekarang.

Pak Senang merupakan orang yang sangat di cari ketika masa konflik itu. Ini karena profesinya sebagai guru sekolah. Ia mengalami intimidasi dari dua pihak yang berkonflik, GAM dan TNI. Awalnya Pak Senang coba bertahan di Kampung Kem, dusun tetangga Buntul Sara Ine.

Tapi tidak tahan. Ia sempat mengalami penyiksaan. Akhirnya Pak Senang bersama istri dan ketiga anak nya yang masih kecil, pergi dari Kem, melewati hutan belantara menuju daerah Tapanuli Sumatra Utara.

Hingga masa perdamaian tiba, Pak Senang kembali ke Kem, dan sebagai bentuk penghargaan, Pak Senang dan istri diangkat menjadi pegawai negeri dan saat ini menjadi Kepala Sekolah SDN Seni Antara.

Pak Senang dengan penuh semangat kemudiab ikut membantu mendirikan sekolah, madrasah, dan pesantren Pegayon yang dibangun di Buntul Sara Ine, Desa Seni Antara.

Menurut Pak Senang, ini adalah bentuk balas jasa terhadap masyarakat dan keluarga Buntul Sara Ine yang merupakan pewakaf dan perintis berdirinya SD Seni Antara, Kec Permata, Bener Meriah.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved