Banjir Bandang Lagi di Aceh Tenggara

Daftar Kerusakan Akibat Banjir Bandang di Aceh Tenggara, Pj Bupati Minta Status Tanggap Darurat Aceh

Musibah banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, menyebabkan cukup banyak kerusakan fasilitas.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
TRIBUNGAYO.COM/ASNAWI LUWI
Anggota DPR Aceh H Ali Basrah Spd MM (kanan) bersama HT Nurlif Ketua DPD Golkar Aceh (tengah) bersama para kader Golkar dan DPRK Aceh Tenggara dari Partai Golkar turun meninjau dan memberikan bantuan bagi korban banjir bandang di Desa Rikit Bur Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara, Selasa (28/11/2023) 

Laporan Asnawi Luwi I Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Musibah banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, menyebabkan cukup banyak kerusakan fasilitas.

Kerusakan baik fasilitas umum, rumah masyarakat, lahan perikanan, lahan pertanian dalam arti luas dan kerusakan lainnya.

Dua warga juga meninggal dunia dalam musibah banjir bandang di dua lokasi.

Banjir Bandang dan banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara, menyebabkan kerugian mencapai Rp 56,4 miliar.

Kalak BPBD Aceh Tenggara, Nazmi mengatakan, banjir bandang menyebabkan cukup banyak kerusakan seperti  Jalan Nasional tertimbun material banjir sebanyak 5 titik, jembatan tersumbat 3 unit, sepada motor 3 unit terseret banjir, tanggul penahan sungai rusak berat dan rusak sedang 17 titik.

Empat jembatan putus, fasilitas umum seperti sekolah 10 terdampak dan 1 rusak, tempat ibadah 7 unit terdampak, saluran irigasi rusak sebanyak 2 unit.

Kemudian lahan jagung sekitar 728 hektare rusak berat, lahan padi sekitar 156 hektare rusak berat dan lahan kakoa 20 hektare rusak berat.

Kerusakan akibat banjir bandang ini tersebar di 15 Kecamatan dari 93 Desa.

Menurut Nazmi, musibah banjir bandang ini juga berdampak terhadap 1.311 Kepala Keluarga atau 4.419 jiwa.

Jumlah pengungsi mandiri 296 jiwa dan jumlah pengungsi umum 34 jiwa dan kerusakan rumah 1.072 unit.

Dirincikan, rumah rusak berat 74 unit, rusak ringan 165 unit dan rusak ringan 1.072 unit.

Minta status provinsi Aceh

Pj Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir MSi, meminta kepada Pemerintah Aceh agar menjadikan status tanggap darurat bencana banjir di Aceh Tenggara menjadi status tanggap darurat banjir Provinsi Aceh.

"Pemkab Agara kewalahan untuk menangani bencana banjir dan banjir bandang yang terjadi di Aceh Tenggara," kata Pj Bupati.

Kerusakan fasilitas jembatan, jalan nasional, jalan kabupaten, saluran irigasi, kerusakan rumah masyarakat, fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah, dan telah menelan dua orang korban jiwa. Bencana sebesar ini tak mampu ditangani dari dana Pemkab Agara.

"Jadi kita minta Pj Gubernur Aceh agar menjadikan Aceh Tenggara sebagai status tanggap darurat bencana banjir tingkat Provinsi Aceh.

Ini penting agar penanganan banjir bandang di Aceh Tenggara bisa cepat diatasi dan dapat dialokasikan anggaran BTT Otsus Aceh," kata Pj Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir.

Menurutnya, kondisi Aceh Tenggara lagi musim penghujan banjir dan banjir bandang berulangkali terjadi.

Sehingga mereka kewalahan untuk menyediakan alat berat untuk menangani material bebatuan dan kayu gelondongan banjir dan banjir bandang yang tersebar di Aceh Tenggara khususnya di Kecamatan Semadam, Bukit Tusam, Bambel dan kecamatan lainnya.

Ditambahkan  Pj Bupati Agara, pihaknya juga sudah meminta PUPR Aceh untuk menurunkan alat berat excavator ke Aceh Tenggara.

Begitu juga diharapkan adanya bantuan alat berat ke Aceh Tenggara dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).(*)

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved