Protes Pembongkaran Makam Bersejarah
Unjuk Rasa Protes Terkait Pembongkaran Makam Bersejarah Sempat Ricuh, Massa Paksa Bakar Ban
Sehingga dorong-mendorong kedua belah pihak tak terhindarkan, bahkan salah satu anggota keamanan sempat terjatuh.
Penulis: Bustami | Editor: Mawaddatul Husna
Unjuk Rasa Protes Terkait Pembongkaran Makam Bersejarah Berakhir Ricuh, Massa Paksa Bakar Ban
Laporan Bustami | Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Unjuk rasa terkait pembongkaran makam bersejarah di Kantor Bupati Bener Meriah berakhir ricuh, Rabu (13/12/2023).
Unjuk rasa tersebut dilakukan oleh puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Gayo.
Pantauaan TribunGayo.com, suasana tegang terjadi dipicu oleh massa yang memaksa hendak membakar ban, di halaman Kantor Bupati Bener Meriah.
Padahal sebelumnya, pihak keamanan sudah mengingatkan kepada massa, bahwa aksi dilakukan ini tidak ada pembakaran ban.
Baca juga: BREAKING NEWS: Protes Pembongkaran Makam, Puluhan Masyarakat Gayo Geruduk Kantor Bupati Bener Meriah
Kemudian ricuh semakin memanas setelah salah satu dari peserta aksi yang membakar ban hendak ditarik oleh pihak keamanan.
Sehingga dorong-mendorong kedua belah pihak tak terhindarkan, bahkan salah satu anggota keamanan sempat terjatuh.
Namun beruntungnya, tidak lama setelah itu ketegangan kedua belah pihak mulai meredam.
Api pun dengan cepat dimatikan oleh pihak keamanan dengan menggunakan racun api.
Sementara diberitakan sebelumnya massa melakukan aksi demo untuk memprotes terkait pembongkaran makam bersejarah orang gayo yang ada Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Utara.
Baca juga: Festival Panen Raya Kopi di Bener Meriah Resmi Dibuka
Tepatnya di Desa Simpur, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah yang diduga dilakukan oleh pihak PT Brantas Abipraya.
Massa yang berjumlah puluhan orang ini datang ke depan kantor Bupati Bener dengan menggunakan mobil pick up.
Menurut mereka aksi pembongkaran tersebut dianggap melanggar adat dan istiadat masyarakat setempat.
Koordinator aksi Sabaruddin mengatakan massa datang ke sini untuk menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintah yang dianggap tidak menangani polemik ini dengan serius.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.