Berita Bener Meriah

Buntut Sengketa Lahan, Sekolah Dasar di Bener Meriah Ditutup, Siswa Harus Belajar di Mushola

Sengketa lahan yang terjadi sejak Agustus 2023 lalu berdampak terhadap terhambatnya proses belajar mengajar para siswa dan guru SD Sepeden.

|
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Budi Fatria
For TribunGayo.com
Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepeden yang terletak di Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (3/1/2023) terpaksa ditutup sementara akibat dari buntut sengketa lahan yang belum terselesaikan. 

“Sambil menunggu tempat yang layak, kami sementara mengajar di Mushola”

Laporan Alga Mahate Ara| Bener Meriah 

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepeden yang terletak di Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, terpaksa ditutup sementara akibat dari buntut sengketa lahan yang belum terselesaikan.

Sengketa lahan yang terjadi sejak Agustus 2023 lalu berdampak terhadap terhambatnya proses belajar mengajar para siswa dan guru SD Sepeden.

Kepala SD Negeri Sepeden, Satriani kepada Tribungayo.com, Rabu (3/1/2024) mengungkapkan, sementara ini proses belajar mengajar ratusan siswa tersebut dilaksanakan di sebuah Mushola milik desa setempat.

Terpaksa harus belajar di Mushola akibat sekolah mereka di tutup sementara
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepeden, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (3/1/2024), terpaksa harus belajar di Mushola akibat sekolah mereka di tutup sementara.

“Sambil menunggu tempat yang layak, kami sementara mengajar di Mushola” kata Satriani.

Menurutnya, proses belajar mengajar yang berlangsung di Mushola tersebut merupakan solusi sembari menunggu penyelesaian sengketa lahan oleh dinas terkait.

Dikatakan, pihaknya, bersama Kepala Sekolah, Camat Permata, dan Kepala Dinas Pendidikan Bener Meriah akan melakukan mediasi terhadap penyelesaian sengketa lahan tersebut.

“Hari ini kita bersama Aparatur Desa dan Kecamatan, serta Kepala Dinas akan melakukan pertemuan guna mencarikan solusi terkait hal itu,” tandasnya. 

Selanjutnya, Sutriani berharap, permasalah tersebut dapat segera terselesaikan agar proses belajar mengajar para siswa dan guru dapat berjalan seperti biasa.

“Semoga pertemuan siang ini bisa menemukan titik terang,” demikian Satriani. 

Sementara itu, sebelumnya akses masuk ke Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepeden, sempat ditutup oleh pemilik lahan pada 25 Agustus 2023 lalu.

Hal tersebut dikarenakan masih adanya persoalan sengketa lahan dengan ahli waris tempat di bangunnya Sekolah Dasar tersebut.

Sebelumnya, Suardi Lut Tawar selaku ahli waris kepada Tribungayo.com pada, Sabtu (26/8/2023) mengatakan, sekolah yang dibangun itu merupakan diatas tanah milik orang tuanya yakni Sulaiman Aman Radian (62).

Proses pembangunan sekolah itu kata Suardi pihaknya tidak mengetahui, kemudian juga tidak adanya pemberitahuan.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved