CPNS 2024

Tahun 2024, Seleksi CPNS Dibuka hingga 3 Kali, Simak Penjelasan Menpan RB

Kabar gembiara, Pemerintah dalam tahun 2024 membuka seleksi CPNS sebanyak 3 kali.

Editor: Rizwan
Dok: Humas Kemenpan-RB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas. 

TRIBUNGAYO.COM - Kabar gembiara, Pemerintah tahun 2024 membuka seleksi CPNS sebanyak 3 kali.

Jumlah yang diterima juga tidak sedikit dan sudah diumumkan secara resmi oleh Presiden Jokowi.

Karena itu, bagi Anda yang ingin mendaftar CPNS segera mempersiapkan diri guna seleksi yang akan dibuka dalam waktu dekat tahun 2024 ini.

Kabar gembira terhadap pembukaan seleksi CPNS hingga 3 kali dalam setahun dimulai 2024 disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas.

Melansir Kompas.com, Menpan RB menjelaskan, seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) bisa dibuka sampai 3 kali dalam setahun mulai tahun ini.

Catatannya, seleksi selanjutnya dibuka jika formasi dalam periode pertama belum terpenuhi.

"Ini siklusnya sekarang akan diubah dengan UU yang baru, jadi setahun bisa 3 kali jika di periode pertama nanti belum terpenuhi," kata Abdullah Azwar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).

Azwar Anas menuturkan, perekrutan hingga tiga kali setahun ini sejalan dengan penerbitan UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 31 Oktober 2023.

UU baru ini resmi mengganti UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.

"Kalau kemarin kan tidak bisa (3 kali seleksi dalam setahun), begitu terlambat tidak bisa nyusul. Nah, maka ini ditargetkan nanti bulan Mei sudah dilakukan tes. Dan jika belum masih kosong lagi, masih bisa tes di berikutnya," beber Azwar Anas.

Baca juga: CPNS dan PPPK 2024 dengan 2,3 Juta Formasi Dibuka, Jokowi Ajak Talenta Muda Daftar

"Ini bedanya tahun ini dengan tahun kemarin. Kalau tahun kemarin hanya sekali, maka mulai tahun ini ke depan, setiap tahun akan dilakukan sedikitnya seleksi sekali sampai 3 kali," imbuh dia.

Ada 2.302.543 formasi CPNS yang akan dibuka pada seleksi pertama tahun ini.

Dari jumlah tersebut, 690.822 untuk formasi umum atau fresh graduate dan 1.605.694 untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Formasi tersebut dibagi menjadi dua lagi, yaitu untuk kebutuhan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kebutuhan formasi untuk pemerintah pusat sebanyak 429.1183 formasi, terbagi atas 207.247 CPNS umum atau fresh graduate, 15.460 formasi untuk dosen, dan 191.787 untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

Kemudian, 221.936 formasi PPPK untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

Sedangkan kebutuhan instansi daerah lebih besar dibanding instansi pusat, yaitu sebanyak 1.867.333 formasi.

Ini terdiri dari CPNS fresh graduate atau CPNS umum sebanyak 483.575 formasi untuk tenaga teknis.

Lalu, sebanyak 1.383.758 PPPK, yang terdiri dari tenaga guru sebanyak 419.146 formasi, tenaga kesehatan sebanyak 417.196 formasi, dan tenaga teknis sebanyak 547.416 formasi.

Baca juga: CPNS dan PPPK Direkrut untuk Daerah 3T Diberikan Insentif Khusus, Menpan RB: 100 Ribu Formasi Kosong

"Arah kebijakan terkait dengan rekrutmen ini fokus kepada pelayanan dasar, yaitu tenaga guru dan tenaga kesehatan yang belum terpenuhinya kebutuhan pelayanan dasar, yaitu guru tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di daerah-daerah pinggiran atau 3T," jelas Anas.

Bahas rekrutmen

Melansir Kompas.com, rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) tahun 2024 telah diumumkan secara resmi pada Jumat, 5 Desember 2024.

Rekrutmen ASN tahun ini mencapai 2.302.543 formasi, untuk instansi pemerintah pusat dan daerah, yang terdiri dari calon pegawai negeri sipil (CPNS), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), dan sekolah kedinasan (sekdin).

Formasi CASN 2024 yang akan dibuka untuk instansi pusat sebanyak 429.183, terdiri atas 207.247 CPNS dan 221.936 PPPK

Sementara itu, alokasi formasi di instansi daerah sebanyak 1.867.333, terdiri atas 483.575 CPNS dan 1.383.758 PPPK.

Di tahun ini, pemerintah memberikan kesempatan yang lebih luas bagi talenta-talenta baru atau fresh graduate untuk mengikuti seleksi, baik untuk dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis termasuk di dalamnya talenta digital, dan banyak sektor penting lainnya.

Pemerintah juga menyediakan kebutuhan ASN yang lebih banyak di instansi pemerintah daerah dibandingkan di pusat, karena daerah dinilai banyak membutuhkan tenaga ASN.

Selain itu, arah kebijakan pengadaan ASN 2024 juga untuk menyelesaikan penanganan tenaga non-ASN.

Menindaklanjuti pengumuman soal seleksi CASN 2024, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) melakukan pembahasan mengenai kelancaran pelaksanaan pengadaan ASN 2024.

"Kita harus jemput bola agar pelaksanaan seleksi CASN tahun ini berjalan lancar dan terus semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pagi ini langsung rapat teknis untuk mendetailkan teknis rekrutmen," ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Minggu 7 Januari 2024.

Baca juga: Kabar Gembira! CPNS 2024 akan Segera Dibuka

Pekan depan, Kementerian PANRB akan mengadakan pertemuan dengan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah termasuk para pengelola kepegawaian di seluruh Indonesia.

"Kita dorong agar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah memanfaatkan alokasi formasi secara baik agar reformasi birokrasi berdampak bisa benar-benar terwujud secara optimal," tutur Anas.

Kementerian PANRB, lanjut dia, juga akan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan terkait pembiayaan secara efisien dan efektif.

“Setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan, Kementerian PANRB menetapkan semua detail teknis rekrutmen ASN secara nasional untuk tahun 2024," papar mantan Bupati Banyuwangi tersebut.

Anas menegaskan bahwa pengadaan ASN dilaksanakan berdasarkan prinsip kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak dipungut biaya.

Diharapkan kualitas dan kuantitas ASN akan lebih terukur dan terstandar di seluruh Tanah Air.

Perlu diketahui, rekrutmen ASN akan tetap dilaksanakan dengan menggunakan computer assisted test (CAT) secara nasional dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Seleksi kompetensi yang dilaksanakan berbasis online, termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) bisa mengurangi potensi kecurangan.

Nilai seleksi juga secara real-time bisa langsung diakses publik, termasuk live score-nya yang juga disiarkan melalui YouTube.

"Pengadaan CASN diperuntukkan bagi setiap WNI dan semuanya mempunyai kesempatan yang sama. Jadi kita pastikan pelaksanaan seleksi dilakukan secara transparan dan akuntabel," pungkas Anas.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved