Punggung Santri Berusia 13 Tahun Disetrika Guru, Orang Tua: Siapa yang Tidak Tersayat, Pak!
Pada momen itu APD mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan seperti didorong dan dijepit ke lemari besi.
Punggung Santri Berusia 13 Tahun Disetrika Guru, Orang Tua: Siapa yang Tidak Tersayat, Pak!
TRIBUNGAYO.COM - Miris, kasus penganiayaan di pondok pesantren terus saja terjadi.
Pelaku dari kasus penganiayaan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuatan di tempat tersebut, seperti guru atau senior.
Kisah memilukan ini dialami oleh seorng santri berinisial MA (13) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Ia harus menerima perihnya ketika punggungnya disetrika oleh gurunya sendiri, lantaran tak mengerjakan pelajaran.
Tentu saja, setiap orang tua pasti murka ketika mengetahui buah hatinya diperlakukan seperti itu oleh gurunya.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah 7 Tahun Alami Penyiksaan dari Ayah Kandung
Orang tua korban yang mengetahui kejadian itu lantas melapor kepada Polres Parepare.
Kapolres Parepare AKBP Arman Muis membenarkan adanya laporan tersebut.
"Kita telah menerima laporan dari warga terkait adanya indikasi penganiayaan yang dilakukan oleh pembinanya sendiri di pondoknya."
"Setelah mendapatkan laporan tersebut, kami langsung menyikapi secara serius kasus penganiayaan santri ini yang diduga dilakukan oknum pembinanya sendiri," kata Arman saat dikonfirmasi TribunParepare.com, Minggu (28/1/2024).
Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Parepare.
"Saat ini, korban juga telah mendapatkan penanganan medis dan semoga korban cepat pulih dan proses penyidikan dapat berjalan lancar," tambahnya.
Baca juga: Video Penyiksaan & Pemaksaan Minum Miras Oplosan Beredar, 3 Meninggal Dunia, 2 Kritis Dirawat di RS
Sementara itu, ayah korban, Salahuddin, mengungkapkan penyebab anaknya mendapat penganiayaan tersebut.
Menurutnya, MA dianiaya lantaran tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh sang guru.
"Kejadiannya pada Rabu kemarin. Korban mengaku disetrika karena ada pelajaran yang tidak dikerjakan," ujarnya, Jumat (26/1/2024), dikutip dari Kompas.com.
Salahuddin menangis saat melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Sambil mengusap air matanya, Salahuddin terisak di depan polisi.
"Siapa yang tidak tersayat, Pak. Anak saya disetrika sudah seperti penyiksaan zaman perang."
"Kami sudah dipanggil juga Kabag Kesra Kota Parepare karena pondok itu dikelola Pemkot Parepare," kata dia.
Baca juga: IRT Asal Sabang Jadi Korban Pembunuhan di Banda Aceh, Polisi Amankan Batu Dekat Jasad Korban
Santri di Jambi Dibully Seniornya, Banyak Luka Lebam & Cidera, Pernah Dijepit ke Lemari Besi
Pilu nasib APD (12), santri di Jambi yang diduga jadi korban bully seniornya di pondok pesantren.
APD ternyata sudah berbulan-bulan menjadi korban perundungan seniornya.
Kini ia mengalami banyak luka lebam dan cidera sampai harus dilarikan ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Menurut Rikarno selaku ayah APD, putranya bukan kali ini saja menjadi korban bully.
Awalnya sang putra mengalami perlakuan bully pada bulan September di asrama putra.
Pada momen itu APD mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan seperti didorong dan dijepit ke lemari besi.
"Pada bulan 9 pertama kali, sampai urat saraf di belakang ini terjepit hingga bahu belakang bengkak tapi pelaku berbeda dan dilain tempat," jelasnya dilansir dari Tribun Jambi, Sabtu (2/12/2023)
"Sudah sering mendapatkan perlakuan itu, cuma pihak pondok berpesan kepada murid bahwa menceritakan ke orang tua yang bagus-bagus saja yang jelek tidak usah," tambahnya.
Nasib Pilu Santri di Jambi Dibully Senior
Selain itu korban sempat berbohong saat ditanya soal kenyamanan ketika belajar di pondok pesantren tersebut.
Orangtua APD yang melihat reaksi sang santri kemudian bertemu kepada guru sebanyak 4 guru dan 2 pamong.
"Meraka bilang ditindaklanjuti, tapi kenapa urat saraf anak saya kejepit itu pada September dan sangat saya sayangkan. Bahkan bukti saya bawa anak untuk urut saya sampaikan dan kirim tapi tidak direspon," ujarnya.
Menurutnya, pihak pesantren tidak mengetahui langsung didepan mata saat kejadian perundungan tersebut.
Namun, setelah kasus ini mencuat baru pihak pondok pesantren menghubungi orang tua korban.
"Allhamdulilah udah ada itikad baik dengan menjenguk korban di rumah sakit. Kita sempat ngobrol mediasi ada itikad baik. Tapi saya jawab saya sedang fokus penyembuhan anak," ungkapnya.
Disisi lain, orangtua sang santri pun murka dengan kondisi sang anak yang memilukan.
Rikarno Diwi orang tua korban menyebut anaknya mengalami luka lebam dan cidera dibagian kelamin, karena digesek secara keras menggunakan kaki oleh seniornya.
"Prakteknya itu mulut anak saya di tutup, tangannya dipegang kakinya juga dipegang secara kuat dipaksa, terus kaki pelaku itu nendang kemaluan anak saya," kata Rikarno.
Selain itu anaknya juga sempat diinjak di bagian perut oleh seniornya.
"Luka lebam dikanan kiri paha, kemaluan sampai testisnya atau biji kemaluannya bengkak dan diperut juga," ujarnya.
Rikano menyebutkan, para pelaku ini bukan teman sebaya dari anaknya.
Pelaku merupakan senior yang sudah lulus namun mengabdi di pondok pesantren tersebut dengan inisial R dan F.
"Pelaku sudah lulus sekolah SMA, sedangkan anak saya masih kelas 7 SMP," sebutnya.
Meski demikian, kini diketahui jika kondisi korban sudah mulai membaik dan sudah bisa buang air besar, karena selama 3 hari korban tidak bisa buang air besar dan buang angin.
Korban mendapatkan perawatan secara intensif.
"Allhamdulilah sudah membaik dan sudah keluar, sekarang di rumah sakit Bhayangkara untuk melakukan visum," terangnya.
Menurut Rikano warga Sungai Bahar, kabupaten Muaro Jambi sang anak harus dibawah ke psikolog karena secara sikis sang anak terganggu. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
| Satresnarkoba Polres Gayo Lues Kembangkan Kasus Penangkapan Ibu dan Anak Bawa Ganja |
|
|---|
| Harga Kopi Gayo di Blangkejeren Alami Kenaikan, Petani Sambut Positif |
|
|---|
| Harga Emas di Bener Meriah Naik Rp 10.000/Gram Hari Ini 4 November 2025 |
|
|---|
| Tgk Aulia Iska, Imam Tunanetra dari Aceh Tengah Tembus Final MTQ Aceh ke-37 |
|
|---|
| Polisi Kembangkan Kasus Penangkapan Ganja dan Sabu di Aceh Tenggara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/PENYIKSAAN-KEPADA-ANAKK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.