Berita Nasional
Peredaran Uang Diperkirakan Meningkat Jelang Ramadhan
Justru, masyarakat memilih untuk menabung pada awal tahun ini untuk mempersiapkan belanja untuk momen Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Peredaran Uang Diperkirakan Meningkat Jelang Ramadhan
TRIBUNGAYO.COM - Menjelang Ramadhan pada Maret 2024 diperkirakan peredaran uang rupiah meningkat.
Hal tersebut lantaran masyarakat membelanjakan uangnya untuk persiapan Ramadhan.
Tak hanya itu, diperkirakan peredaran uang juga meningkat pada momen Lebaran Idul Fitri 2024 pada bulan April.
Padahal pada Januari 2024, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) menyusut.
Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi M2 pada Januari 2024 sebesar Rp 8.721,9 triliun atau mengecil dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp 8.826,5 triliun.
Baca juga: Ciri-ciri Uang Rupiah Logam yang Ditarik Bank Indonesia per 1 Desember 2023
Nominal uang beredar ini mengecil, padahal pada Januari 2024 masih ada aktivitas kampanye jelang Pemilihan Umum (Pemilu), yang seyogyanya turut mengerek peredaran uang.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, penurunan M2 pada awal tahun ini lebih didorong oleh pola musiman.
Sebab, ada normalisasi belanja setelah ngegas di akhir tahun 2022.
“Bila dilihat dari pola-pola sebelumnya, memang biasa pada Januari ini akan cenderung lebih rendah. Karena, ada normalisasi,” kata Josua yang dilansir dari Kontan.co.id, Jumat (23/2/2023).
Baca juga: Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja, Ini 17 Jurusan yang Paling Dibutuhkan dan Cara Daftarnya
Josua yakin, pada awal tahun ini masyarakat cenderung mengerem belanja. Ini juga sebenarnya terlihat dari data Indeks Penjualan Ritel (IPR) Januari 2024 yang sebesar 216,0 atau turun 1,0 persen mom.
Namun, Josua tak khawatir akan penurunan ini. Ia menyebut penurunan tersebut wajar dan bukan karena daya beli tergerus.
Justru, masyarakat memilih untuk menabung pada awal tahun ini untuk mempersiapkan belanja untuk momen Ramadan dan Idul Fitri 2024.
“Pada Februari 2024 kemungkinan masih menurun, tetapi akan naik signifikan pada Maret 2024 dan kemudian pada April 2024,” kata Josua.
Baca juga: Bank Indonesia Siap Tambah Fitur Baru dalam Layanan QRIS, Bisa Tarik hingga Setor Tunai
Josua melihat sebenarnya penurunan nominal M2 pada Januari 2024 ini tak sedalam penurunan pada Januari 2023 dan awal-awal tahun sebelumnya.
Ia menilai, ini dampak dari adanya kampanye jelang Pemilu 2024, juga berbagai bantuan sosial yang digelontorkan oleh pemerintah.
“Jadi, memang sepatutnya kalau penurunan pada bulan Januari 2024 ini tak sedalam pada periode tahun-tahun sebelumnya,” kata Josua. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id
| Presiden Prabowo Minta Terkait Kereta Cepat Whoosh Jangan Dipolitisasi |
|
|---|
| Presiden Prabowo: Terkait Whoosh Jangan Hitung Untung Rugi, Hintung Manfaat untuk Rakyat |
|
|---|
| DSI Usulkan Mahkamah Agung Wajibkan Mediasi di Tingkat Banding dan Kasasi |
|
|---|
| Haul Sastrawan di UI: Semaan Puisi Padukan Doa, Sastra, dan Refleksi Kebangsaan |
|
|---|
| Sastrawan Indonesia Terbitkan Resolusi Tentang Calon Penerima Penghargaan BRICS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/BLT-PKH-IBU-HAMILLL.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.